ARTICLE AD BOX
Jakarta, pendapatsaya.com - Tahun telah berganti memasuki gerbang 2025. Pasar saham tanah air pun bersiap untuk menyambut sejumlah perusahaan nan bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO).
Hal nan menarik pada awal tahun ini adalah hadirnya saham-saham nan bakal melakukan Initial Public Offering (IPO) nan berpotensial cuan. Beberapa saham nan bakal IPO terafiliasi dengan tokoh-tokoh pengusaha sekaligus konglomerat RI hingga sosok politisi tanah air, nan biasanya bakal mendapatkan respon positif dari para pelaku pasar.
Berikut 9 calon emiten nan bakal melangsungkan IPO tahun ini:
1. PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG)
Pertama datang dari perusahaan nan bergerak di bagian pupuk dan agrokimia, PT Delta Giri Wacana Tbk. (DGWG) bakal melepas sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melakukan pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO).
Mengutip prospektusnya, DGWG melepas sebanyak-banyaknya 882.353.000 saham biasa atas nama nan merupakan saham baru, dengan nilai nominal Rp100 per saham nan mewakili sebanyak-banyaknya sebesar 15% dari modal nan telah ditempatkan dan disetor penuh.
Adapun nilai nan ditawarkan kepada masyarakat sebesar Rp 230 per saham. Sehingga nantinya perseroan bakal mendapatkan biaya segar sebanyak-banyaknya Rp 202.941.190.000
Untuk memuluskan tindakan korporasi ini, perusahaan menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Samuel Sekuritas, dan PT Shinhan Sekuritas Indonesia.
Nantinya, penggunaan biaya IPO sekitar 53,2% bakal digunakan untuk pemenuhan modal kerja Perseroan untuk rencana pembelian bahan baku pembuatan pestisida seperti paraquat 42% tc, gylphosate tc, methomyl oxime 98%, sodium cynate 90%, glufosinate ammonium 150 g/l SL, abamectin 18 g/l EC, fentin acetate 60 WP, acephate 75 SP, 2,4 d 98% TC, leili 2000, diuron 80 WP, triclopyr bee tech, chlorpyrifos TC dan difenoconazole 96% TC.
Lalu, sekitar 46,8% bakal disetorkan Perseroan kepada PT Fertilizer Inti Technology dalam corak penyertaan modal nan bakal digunakan untuk pemenuhan modal kerja PT Fertilizer Inti Technology untuk rencana pembelian bahan baku pembuatan pupuk seperti muriate of potash powder red belarus, ammonium chloride powder, ammonium sulphate premium, triple super phospate granule, magnesium oxide powder, urea prill, muriate of potash powder white laos, ammonium sulphate, egypt rock phospate powder, mono amonium phospate powder 10-50, christmas island rock phosphate, ammonium chloride granule, kieserite powder, muriate of potash powder white, borate powder, mono amonium phospate powder 9,5-49,5, mono kalium phosphate powder, kno3 prill, kno3 crystal dan sodium borate.
Jadwal IPO DGWG:
Tanggal Efektif: 31 Desember 2024
Masa Penawaran Umum Perdana Saham: 3 - 9 Januari 2025
Tanggal Penjatahan: 9anuari 2025
Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik: 10 Januari 2025
Tanggal Pencatatan Saham: 13 Januari 2025
2. PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU)
PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk pertama kalinya (IPO) pada 8 Januari 2024. Masa penawaran umum dimulai pada hari ini 2 Januari 2024 hingga 6 Januari 2024.
RATU mematok nilai IPO Rp1.150 dan menawarkan sebanyak 543.010.800 lembar saham, nan setara dengan 20% dari total modal nan ditempatkan dan disetor penuh.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 190.053.800 lembar saham adalah saham baru nan diterbitkan oleh RATU, mewakili 7% dari total modal nan ditempatkan. Sisanya, ialah 352.957.000 lembar saham, merupakan saham divestasi milik RAJA, nan setara dengan 13% dari total modal nan ditempatkan.
Perusahaan bakal memanfaatkan biaya nan diperoleh dari IPO untuk mendukung aktivitas operasional dan pengembangan usaha. Setelah dikurangi biaya emisi saham baru, biaya ini bakal dialokasikan untuk kebutuhan modal kerja anak usaha, perusahaan asosiasi, dan perusahaan induk.
Adapun Raharja Energi Cepu, sebelumnya dikenal sebagai PT Syabas Usaha Migas dan PT DSME ENR Cepu nan didirikan pada tanggal 16 Oktober 2006. Saat ini, perseroan konsentrasi sebagai perusahaan holding dengan aktivitas utama pengelolaan investasi di sektor minyak dan gas bumi.
Mengutip prospektus, Kamis (2/1/2024), RATU dimiliki oleh Rukun Raharja Tbk (RAJA) dengan kepemilikan 99,99%. Sebanyak 0,004% saham digenggam oleh PT Rukun Prima Sarana milik RAJA dan Djauhar Maulidi.
Sementara itu, RAJA merupakan perusahaan milik Hapsoro. Dia berkolaborasi dengan Djauhar Maulidi, Medi Avianto, dan Arsjad Rasjid.
Bila dirinci, PT Sentosa Bersama Mitra menggenggam 35,23% saham RAJA. Lalu Hapsoro secara langsung mempunyai 28,24% sajam RAJA, PT Basis Utama Prima 11,9%, dan publik 24,63%.
Arsjad ikut mempunyai RATU secara tidak langsung melalui Basis Utama Prima, di mana dia merupakan pemilik 0,1% saham RAJA. Sebanyak 99,99% saham Basis Utama Prima adalah milik Hapsoro.
Lalu Hapsoro juga tercatat sebagai pemilik 85% saham Sentosa Bersama Mitra, berbareng dengan Djauhar Maulidi 10% dan Medi Avianto 5%.
Hapsoro, pengendali RATU dan RAJA adalah putra dari pengusaha Bambang Sukmonohadi. Dia menikah dengan Puan Maharani, anak Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri.
Pemegang saham perseorangan terbesar kedua di RAJA, induk RATU, adalah Djauhar Maulidi. Saat ini dia adalah kepala utama RAJA.
Nama selanjutnya adalah Medi Avianto nan juga tercatat sebagai penerima faedah terakhir PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) berbareng Hapsoro.
3. PT Brigit Biofarma Teknologi Tbk (OBAT)
Salah satu emiten di sektor kesehatan juga bakal ikut melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). PT Brigit Biofarma Teknologi Tbk (OBAT) tengah melaksanakan Initial Public Offering (IPO) dan bakal segera melantai.
Diketahui PT Brigit Biofarma Teknologi Tbk (OBAT) merupakan milik dari seorang politisi ialah Machmud Lutfi Huzain tercatat sebagai personil DPRD Sukaharjo, Jawa Tengah periode 2024-2029 dari partai Golongan Karya (Golkar).
PT Brigit Biofarma Teknologi Tbk (OBAT) Perseroan bakal melepas sekitar 170 juta dengan nilai nominal Rp 50 per saham saham alias sekitar 28,33%. Harga nan ditawarkan sebesar Rp 350 per saham sehingga Perseroan pun bakal meraup biaya IPO maksimal Rp59,50 miliar.
Jadwal untuk penawaran umum bakal jatuh pada 3-7 Januari 2025, penjatahan pengaruh pada 7 Januari 2025, pengedaran saham 8 Januari 2025, dan bakal melantai pada 9 Januari 2025.
Menariknya IPO OBAT memberikan waran secara cuma-cuma namalain cuma-cuma dengan rasio 2:1. Dimana setiap pembelian dua saham IPO OBAT bakal mendapatkan cuma-cuma satu waran.
Seluruh biaya nan diperoleh dari hasil IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi bakal digunakan oleh perseroan untuk modal kerja nan antara lain untuk pembelian bahan baku, penambahan produksi, dan pengembangan pemasaran. Sedangkan biaya nan bakal diperoleh perseroan dari penyelenggaraan waran seri I, bakal digunakan seluruhnya untuk modal kerja nan antara lain untuk pembelian bahan baku, penambahan produksi dan pengembangan pemasaran.
Secara keahlian keuangan, PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) membukukan untung bersih sebesar Rp12,80 miliar per Juni 2024, naik dari periode nan sama pada 2023 sebesar Rp4,31 miliar. Penjualan OBAT tercatat Rp54,75 miliar, tumbuh dari periode nan sama tahun lampau sebesar Rp19,25 miliar.
Pemegang saham PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) sebelum IPO adalah, Machmud Lufi Huzain sebesar 50%% saham, Amei Lisa Dita Karina menggenggam 45% saham, sementara sisanya dikempit oleh Hendrianto Thamrin sebesar 5% saham.
4. PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK)
Entitas upaya PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI), ialah PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) bakal melepas sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO).
Mengutip keterbukaan info BEI, emiten nan bergerak di sektor properti dan real estate ini melepas sebanyak 566.894.500 saham alias 10% dari total saham nan ditempatkan dan disetor penuh dengan nominal Rp 20 per saham.
PANI sendiri menggenggam saham CBDK sebesar 51% alias sebanyak 10,92 miliar lembar saham. Harga saham nan ditawarkan kepada masyarakat dalam IPO ini sebesar Rp4.060 per saham sehingga bakal mendapatkan biaya segar senilai Rp 2.301.591.670.000.
Untuk memuluskan tindakan korporasi ini, perseroan menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Adapun masa book building mulai 13 Desember hingga 20 Desember 2024.
Sebagai informasi, perseroan didirikan pada tahun 2000 dan bergerak dalam bagian pembangunan perumahan (real estate), nan mencakup upaya pembelian, penjualan, persewaan dan pengoperasian real estat baik nan dimiliki sendiri maupun disewa, seperti gedung apartemen, gedung kediaman dan gedung non kediaman (seperti akomodasi penyimpanan/gudang, mall, pusat perbelanjaan dan lainnya) serta penyediaan rumah dan flat alias apartemen dengan alias tanpa perabotan untuk digunakan secara permanen, baik dalam bulanan alias tahunan.
Termasuk aktivitas penjualan tanah, pengembangan gedung untuk dioperasikan sendiri (untuk penyewaan ruang-ruang di gedung tersebut), pembagian real estat menjadi tanah kavling tanpa pengembangan lahan dan pengoperasian area kediaman untuk rumah nan bisa dipindah-pindah.
Kegiatan upaya Perseroan saat ini konsentrasi kepada pengembangan real estate di area Tangerang berbareng dengan dan melalui entitas anak.
Untuk periode enam bulan nan berhujung pada tanggal 30 Juni 2024, pendapatan Perseroan kebanyakan berasal dari real estate mewakili lebih dari 99% total pendapatan neto konsolidasian Perseroan.
Diketahui PANI merupakan perusahaan milik konglomerat RI Sugianto Kusuma alias Aguan. Ia juga sekaligus menjabat presiden kepala PANI.
Jadwal IPO sebagai berikut:
Tanggal Efektif Pernyataan Pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan : 31 Desember 2024
Masa Penawaran Umum : 3 - 9 Januari 2025
Tanggal Penjatahan : 9 Januari 2025
Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik : 10 Januari 2025
Tanggal Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia : 13 Januari 2025
5. PT Raja Roti Cemerlang Tbk. (BRRC)
PT Raja Roti Cemerlang Tbk. (BRRC) berencana untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan biaya segar nan dibidik sebesar-besarnya Rp61,21 miliar.
Berdasarkan prospektus, Perusahaan produsen tepung roti alias breadcrumbs ini bakal melepas sebanyak-banyaknya sebesar 291.500.000 lembar saham alias mewakili maksimal 30,01% dari jumlah seluruh modal ditempatkan.
Perseroan menetapkan nilai penawaran umum saham perdana namalain Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp 210 per saham. Artinya, perseroan bakal menerima biaya segar sebanyak-banyaknya sebesar Rp 61,21 miliar.
Saham nan Ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham adalah saham baru nan dikeluarkan dari portepel Perseroan, nan bakal memberikan kewenangan nan sama dan sederajat kepada pemegang saham lainnya dari Perseroan nan telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain kewenangan atas pembagian dividen dan kewenangan untuk mengeluarkan bunyi dalam RUPS.
Pada tindakan korporasi ini, calon emiten dengan kode ticker BRRC telah menunjuk NH Korindo Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Selain saham, Raja Roti Cemerlang (BRRC) juga bakal menerbitkan sebanyak-banyaknya 145.750.000 waran seri I secara cuma-cuma bagi pemegang saham baru. Setiap pemegang 2 saham baru berkuasa memperoleh 1 waran seri I.
Adaoun setiap waran memberikan kewenangan kepada pemegangnya untuk menebus 1 saham perseroan di Rp 210. Total biaya dari penyelenggaraan waran seri I maksimal Rp 30,60 miliar.
Sementara itu, seluruh biaya nan diperoleh dari hasil IPO dan penyelenggaraan waran bakal digunakan oleh perseroan untuk modal kerja.
Sebagai informasi, BRRC bakal memulai masa penawaran awal (book building) pada 18-20 Desember 2024. Sementara masa penawaran umum diperkirakan pada 3-7 Januari 2025, dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Januari 2025.
6. PT Hero Global Investment Tbk (HGII)
Salah satu perusahaan di sektor daya pembangkit tenaga listrik, PT Hero Global Investment Tbk (HGII) tengah dalam perjalanan melaksanakan Initial Public Offering (IPO) untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan menawarkan nilai IPO di kisaran Rp200 per saham.
Untuk tahapan IPO, perseroan menjadwalkan penawaran umum pada 3-7 Januari 2025, penjatahan pengaruh pada 7 Januari 2025, pengedaran saham pada 8 Januari 2025, dan melantai di BEI pada 9 Januari 2025.
Perseroan menawarkan jumlah saham sebanyak 1,3 miliar lembar dengan persenan total saham sebesar 20%.
Dana IPO nan bakal diraup perseroan berkisar Rp260 miliar dengan market cap setara sekitar Rp1,3 triliun hingga Rp1,49 triliun.
Perseroan pun menunjuk OCBC Sekuritas Indonesia dan UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin emisi. Dan menariknya perseroan masuk dalam papan pengembangan maupun utama.
Kegiatan upaya nan telah dijalankan oleh Perseroan saat ini secara aktif adalah aktivitas perusahaan holding dan aktivitas konsultasi manajemen lainnya. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan mempunyai delapan Perusahaan Anak dimana dua diantaranya telah beraksi dan berkontribusi terhadap pendapatan perseroan di sektor pembangkit tenaga listrik.
Perseroan pun menggunakan biaya IPO sepenuhnya untuk modal kerja. Dimana sekitar 66% bakal digunakan Perseroan untuk melakukan setoran modal kepada Perusahaan Anak, ialah PT Siantar Sitanduk Energi (SSE).
Lalu 31% bakal digunakan oleh Perseroan, untuk melakukan setoran modal kepada Perusahaan Anak, ialah PT Multiprima Hidro Energi (MHE).
Dan 3% bakal digunakan sebagai modal kerja Perseroan dalam rangka mendukung aktivitas upaya utama Grup Perseroan untuk pembayaran biaya operasional Perseroan, termasuk dan tidak terbatas untuk mendukung aktivitas eksplorasi sampai dengan biaya studi awal (pre-feasibility study) sehubungan dengan penentuan investasi dalam proyek Energi Baru Terbarukan ("EBT") tenaga air maupun EBT lainnya (seperti biomassa, biogas maupun surya).
7. PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII)
Dari industri asuransi, perusahaan asuransi nan berfokus di produk asuransi style hidup (lifestyle), PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) berencana melepas saham di pasar modal dengan mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) sebanyak 412.087.500 lembar saham alias mewakili maksimal 12,03% dari jumlah seluruh modal ditempatkan.
Perseroan menetapkan nilai penawaran umum saham perdana namalain IPO sebesar Rp100 per saham. Artinya, kelak perseroan bakal mendapatkan biaya segar sebanyak-banyaknya sebesar Rp 41.208.750.000.
Direktur Utama PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) Adi Wibowo Adisaputro mengatakan, seluruh biaya nan diperoleh dari hasil penjualan saham nan ditawarkan lewat IPO ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi bakal digunakan seluruhnya untuk modal kerja dalam rangka memperkuat struktur permodalan Perseroan.
Rinciannya, sekitar 80% bakal dipergunakan untuk biaya marketing untuk mendukung strategi usaha, pengedaran produk, dan Brand Awareness Perseroan.
Sementara sisanya sekitar 20% bakal dipergunakan untuk pengembangan aplikasi (insurance wallet) beserta prasarana penunjang seperti Data Center, Web Hosting, System Security, dan penggunaan AI, serta pengembangan sumber daya manusia di mana di dalamnya terdapat biaya perekrutan tenaga kerja baru untuk Information Technology, Teknis, dan Operasional.
Adapun agenda IPO YOII sebagai berikut:
Tanggal Efektif : 27 Desember 2024
Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 31 Desember 2024 - 6 Januari 2025 Tanggal Penjatahan : 6 Januari 2025
Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 7 Januari 2025
Tanggal Pencatatan pada PT Bursa Efek Indonesia : 8 Januari 2025
8. PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX)
Dari industri properti, PT Kentanix Supra International Tbk. (KSIX) berencana untuk mencatatkan penawaran saham perdana ke publik (initial public offering/IPO) dengan nilai penawaran sebesar Rp452 per saham, sehingga bakal meraup biaya sebesar Rp144.945.009.600.
KSIX bergerak dalam bagian pembangunan area perumahan alias real estate ini melepas sebanyak-banyaknya 320.674.800 saham alias 15% dari modal nan ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.
Untuk memuluskan tindakan korporasi ini, perseroan menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin dan pelaksana emisi efek.
Nantinya, seluruh biaya nan diperoleh dari hasil IPO ini sekitar 61,55% bakal digunakan Perseroan sebagai modal kerja untuk pembangunan infrastruktur, termasuk cut and fill (perataan tanah) dan pembangunan rumah di 2 proyek nan sudah ada sebelumnya, ialah Grand Nusa Indah dan Adhigana Grand Nusa Indah, serta pembangunan prasarana di proyek baru.
Selanjutnya, sekitar 28,84% bakal digunakan Perseroan sebagai setoran modal kepada SPB dalam rangka modal kerja untuk pembangunan infrastruktur, termasuk cut and fill (perataan tanah) dan pembangunan rumah nan sudah ada sebelumnya, ialah Vila Bogor Indah 6.
Sisanya bakal digunakan untuk biaya operasional Perseroan dalam menjalankan aktivitas upaya Perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada biaya marketing dan biaya proyek nan terdiri dari biaya keperluan instansi di letak proyek (pemeliharaan proyek nan meliputi antara lain pemeliharaan lingkungan dan keamanan, listrik, PDAM, telepon dan perawatan taman serta sewa kantor).
Adapun agenda IPO KSIX sebagai berikut:
Tanggal Efektif: 30 Desember 2024
Masa Penawaran Umum Perdana Saham: 2 - 6 Januari 2025
Tanggal Penjatahan: 6 Januari 2025
Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik: 7 Januari 2025
Tanggal Pencatatan Pada PT Bursa Efek Indonesia: 8 Januari 2025
9. PT Golden Westindo Artajaya Tbk. (GWAA)
Jakarta, pendapatsaya.com - Perusahaan nan bergerak di bagian perdagangan pakan, PT Golden Westindo Artajaya Tbk. (GWAA) menunda penyelenggaraan pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun 2024.
Hingga buletin ini diturunkan, belum ada keterangan mengenai argumen pembatalan IPO tersebut.
Mengutip prospektusnya, nilai penawaran awal berkisar di Rp100-Rp120 per lembar saham. Penawaran umum bakal berjalan hingga 27 September hingga 1 Oktober 2024.
Kemudian, penjatahan pengaruh bakal jatuh pada 1 Oktober 2024. Sementara pendistribusian saham bakal dilaksanakan pada 2 Oktober 2024. Dan Perseroan bakal listing pada 3 Oktober 2024.
Jumlah saham nan ditawarkan sebanyak 6,85 juta lot alias biaya IPO nan diraih berkisar Rp68,57 miliar-Rp82,28 miliar. Market cap setara dengan Rp228,57 miliar-Rp274,28 miliar.
Penjamin emisi IPO GWAA adalah Shinhan Sekuritas Indonesia. IPO GWAA tercatat dalam papan pengembangan.
PT Golden Westindo Artajaya Tbk (GWAA) merupakan pemain pakan bibit udang dan ikan hias pertama nan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Penggunaan Dana IPO
a) 40,5% bakal digunakan untuk shopping modal Perseroan ialah Pembelian Lahan, Pembangunan, dan Pembelian Peralatan Artemia Hatching Facility dengan rincian sebagai berikut:
- 8,5% (akan digunakan untuk pembelian lahan nan berlokasi di Provinsi Jawa Timur dan Lampung, nan bakal digunakan untuk Pembangunan Fasilitas Penetasan Artemia (untuk selanjutnya disebut "Pembelian Lahan Artemia Hatching Facility").
- 21,9% bakal digunakan untuk Pembangunan Artemia Hatching Facility diatas lahan nan bakal diakuisisi sebagaimana diterangkan pada poin pertama (untuk selanjutnya disebut "Pembangunan Artemia Hatching Facility").
- 10,1% digunakan untuk pembelian peralatan atas Artemia Hatching Facility sebagaimana diterangkan pada poin kedua.
b) 44,2% bakal digunakan untuk modal kerja Perseroan antara lain namun tidak terbatas untuk pembelian peralatan jual beli pakan ikan hias, pembelian bahan baku artemia dan biaya operasional.
c) 15,3% bakal digunakan untuk investasi dalam corak penyertaan modal pada PT KGI nan selanjutnya bakal digunakan untuk keperluan modal kerja PT KGI atas pabrik pakan kaku ikan hias nan saat ini telah beroperasi, antara lain namun tidak terbatas untuk pembelian bahan baku (berupa bloodworm, tubifex, alias daphnia) dan biaya operasional. Setoran modal bakal dilakukan segera setelah biaya IPO diterima alias diperkirakan pada kuartal IV tahun 2024.
(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Awan Gelap Ekonom Menghantui, Bisnis Asuransi Seberapa Prospek?
Next Article Bos OJK: Tak Ada Moratorium IPO, Jalan Seperti Biasa