Fakta-fakta Virus Hmpv Yang Ramai Di China Sudah Terdeteksi Masuk Ri

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
Daftar Isi

Jakarta, pendapatsaya.com --

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan virus Human Metapneumovirus (HMPV) sudah terdeteksi di Indonesia. Budi menegaskan virus HMPV sudah ada sejak lama dan bukan penyakit mematikan.

"Apakah HMPV ini ada di Indonesia? HMPV ini sudah ada di Indonesia sudah lama. Kalau dicek, apakah sekarang ada? Ada. Mungkin teman-teman juga nan ada di depan saya ini jika dicek, ada juga nan kena jika batuk-batuk," kata Budi di Jakarta, Senin (6/1).

Kasus penyebaran HMPV sebelumnya menjadi sorotan lantaran dilaporkan meledak penyebarannya di China dalam beberapa bulan terakhir.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China sempat mencatat ada tren peningkatan kasus HMPV di negara tersebut. Kasus ini meningkat di kalangan anak-anak di bawah usia 14 tahun.

Berikut fakta-fakta mengenai virus HMPV nan sudah terdeteksi masuk Indonesia baru-baru ini:

Ada nan terpapar, tapi sudah sembuh

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Aji Muhawarman mengatakan sejauh ini golongan anak menjadi usia nan banyak terpapar virus tersebut.

Aji mengatakan pasien nan terinfeksi virus ini sudah sembuh dan pulang dari perawatan.

"Tapi info nan saya dapat dari Pak Menteri langsung itu, para nan penderita ini kemarin itu sudah sembuh dan sudah pulang, sebagian lagi saya kurang tahu persis," kata Aji kepada CNNIndonesia.com, Selasa (6/1).

Namun Aji belum bisa memastikan lebih rinci berapa banyak kasus anak nan terkena HMPV, maupun keseluruhan pasien nan terjangkit virus tersebut dalam beberapa waktu terakhir.

Gejala ringan seperti flu biasa

Aji mengatakan indikasi virus HMPV relatif ringan lantaran jika terinfeksi diikuti demam dan batuk.

"Ini masuk golongan namanya istilahnya dia memang ya relatif mild, ringan gitu ya gejalanya.

Aji menjelaskan virus AMPV merupakan virus lama nan sudah menjadi endemi sejak 2001. Karena itu, dia meyakini sudah terbangun antibodi alias keimunan di dalam tubuh untuk merespons virus tersebut. Namun, kelompok-kelompok rentan nan mempunyai keimunan lemah seperti anak-anak dan lansia tetap perlu waspada.

"Tapi jika nan manusia normal itu self-limiting disease. Jadi memang dia flu biasa gitu, jadi flu biasa," ujar dia.

Ragam indikasi HMPV

Dikutip dari laman Cleveland Clinic, berikut merupakan indikasi unik nan ditimbulkan jika terinfeksi virus HMPV.

Pertama indikasi batuk. Sama seperti virus nan menyerang organ pernapasan lainnya, HMPV juga memicu batuk. Batuk menjadi tanda tubuh nan tengah berupaya mengeluarkan virus nan mengganggu.

Kedua demam. Infeksi HMPV bisa memicu peradangan. Hal ini ditandai dengan demam nan melampaui 38 derajat Celcius. Ketiga radang tenggorokan. Paparan HMPV juga bisa memicu radang tenggorokan. Tenggorokan jadi terasa sakit saat menelan dan gatal.

Kemudian bersin-bersin dan napas pendek. Dalam kondisi parah, jangkitan HMPV bisa membikin penderitanya kesulitan bernapas. Napas jadi lebih pendek. Terakhir muncul ruam merah pada permukaan kulit.

Belum ada larangan perjalanan luar negeri

Juru bicara Kemenkes Widyawati memastikan pemerintah belum membatasi alias melarang perjalanan ke alias dari luar negeri menyusul temuan virus Human Metapneumovirus (HMPV).

"Sejauh ini belum ada pembatasan bagi alias larangan perjalanan bagi pelaku perjalanan luar negeri," kata Widyawati kepada CNNIndonesia.com.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Aji Muhawarman mengatakan pihaknya telah meningkatkan kewaspadaan kekarantinaan kesehatan di bandara. Namun, status ini bukan membatasi alias melarang perjalanan luar negeri.

"Peningkatan kewaspadaan kekarantinaan kesehatan. Jadi mungkin sudah kita ada cek gejala, cek suhu itu sudah dilakukan teman-teman malai karantina kesehatan di beberapa pintu masuk. khususnya internasional," kata Aji.

(rzr/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya