ARTICLE AD BOX
pendapatsaya.com, Jakarta - Perhatian dunia saat ini tertuju pada Human Metapneumovirus alias HMPV. Virus HMVP sedang meningkat di China belakangan ini, terutama di bagian utara.
Selain itu, virus HMVP juga menjadi perhatian unik lantaran kebanyakan kasus ditemukan pada anak-anak di bawah umur 14 tahun. Para mahir menduga peningkatan ini juga dipengaruhi oleh jangkitan virus Influenza A.
Lalu, apakah itu virus HMVP? Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, menjelaskan Human Metapneumovirus bukanlah virus baru.
Dicky menyebut virus ini pertama kali diidentifikasi pada 2001. HMVP mempunyai kemiripan dengan Respiratory Syncytial Virus (RSV).
"Influenza A itu memang jadi salah satu penyebab utama flu musiman. Virus ini bukan virus baru dan sudah lama bersirkulasi. Hal ini merujuk pada dua virus nan menyebabkan banyak kasus di China, ialah Influenza A dan HMPV," ujar Dicky kepada pendapatsaya.com, Rabu 1 Januari 2025.
Menurut Dicky, virus HMPV di China terutama menyerang perseorangan dengan keimunan tubuh nan lemah. Kelompok nan paling rentan, ialah anak-anak, orang tua, dan perseorangan muda nan mempunyai masalah kesehatan mengenai daya tahan tubuh.
Penularan Human Metapneumovirus alias HMPV lewat droplet seperti saat batuk alias bersin. Selain itu, kontak bentuk seperti bersalaman, berpelukan dan menyentuh permukaan terkontaminasi virus nan teridentifikasi pada 2001 itu juga bisa menular.
Mengingat langkah penularan HMPV sama seperti flu dan COVID-19, maka upaya pencegahan tetap dengan langkah 5M. Apa saja 5M? Mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menjaga jarak.
Adapun Malaysia mulai mencatatkan 327 kasus jangkitan HMPV pada 2024. Meningkat 45 persen daripada 225 kasus pada 2023.
Kementerian Kesehatan Malaysia pada Sabtu 4 Januari 2025 menyatakan, HMPV, jangkitan saluran pernapasan nan disebabkan virus dari family Pneumoviridae, bukanlah penyakit baru.
Kasus virus HMVP pun terdeteksi di Indonesia. Semua kasus di Tanah Air melibatkan anak-anak. Meski demikian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan masyarakat tidak perlu khawatir, lantaran virus HMPV ini bukanlah ancaman baru.
"HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia. Kalau dicek apakah ada, itu ada. Saya sendiri kemarin memandang info di beberapa lab, rupanya beberapa anak ada nan terkena HMPV," ucap Menkes Budi.
Menkes Budi menjelaskan, HMPV nan sekarang kasus di China jadi sorotan itu tidak mematikan. Dia juga mengatakan, HMPV bukanlah virus baru. HMPV teridentifikasi pada 2001, sedangkan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 baru ditemukan pada 2019.
Apa itu sebenarnya virus HMVP? Bagaimana indikasi dan langkah mencegahnya? Lantas, gimana saat ini kasus virus HMVP di Indonesia? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini: