ARTICLE AD BOX
Jakarta, pendapatsaya.com --
Anggota DPR RI Fraksi NasDem, Satori, menjalani pemeriksaan selama sekitar lima jam di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (21/4).
Pemeriksaan ini tetap berangkaian dengan investigasi kasus dugaan korupsi penyalahgunaan biaya Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank Indonesia (BI).
"Saya datang menghadiri undangan dan tadi pemeriksaannya juga sudah saya jelaskan semua ke penyidik," ujar Satori nan mengenakan batik di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (21/4).
Ini merupakan kali ketiga Satori diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi. Dia mengatakan tidak ada perihal baru nan ditanyakan penyidik KPK.
"Masih-masih, enggak ada [hal baru]," kata Satori.
Dia enggan menyampaikan perincian materi pemeriksaannya.
"Yang jelas tetap berangkaian dengan BI," ucap Satori.
Sebelum ini, tepatnya pada Kamis, 13 Maret 2025, interogator KPK lebih dulu menjadwalkan pemeriksaan terhadap Wakil Ketua Komisi XI DPR Fraksi NasDem Fauzi Amro dan Anggota Komisi XI DPR Charles Meikyansah. Hanya saja, kedua orang tersebut pada saat itu tidak memenuhi panggilan.
Adapun KPK menemukan dugaan penyimpangan nan disinyalir dilakukan Satori dalam penggunaan biaya CSR BI di Cirebon.
Wilayah Cirebon merupakan wilayah pemilihan Satori saat maju sebagai caleg DPR Pemilu 2024.
Tim interogator KPK sebelumnya juga sudah menggeledah rumah kediaman Satori di Cirebon dan menyita peralatan bukti seperti arsip diduga mengenai dengan perkara.
Dalam pemeriksaannya nan pertama, Satori mengungkapkan seluruh rekan kerjanya di Komisi XI DPR menerima biaya CSR BI nan ditampung dalam yayasan. KPK tengah mendalami pengakuan tersebut.
"Itu nan kita sedang dalami di penerima nan lain, lantaran berasas keterangan kerabat S, teman-teman sudah catat ya, seluruhnya juga dapat ya kan, seluruh personil komisi XI terima CSR itu," kata Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu, Selasa, 21 Januari lalu.
Penyidik KPK juga telah memeriksa personil Komisi XI DPR Fraksi Gerindra Heri Gunawan. Rumah kediaman nan berkepentingan di Tangerang Selatan sudah digeledah dan ditemukan sejumlah peralatan bukti diduga mengenai perkara.
Selain itu, pada Senin malam hingga Selasa awal hari (16-17 Desember 2024), KPK menggeledah ruang kerja Gubernur BI Perry Warjiyo dan dua ruangan di Departemen Komunikasi.
Penggeledahan berjalan selama sekitar delapan jam.
Sejumlah peralatan bukti diduga mengenai perkara seperti arsip dan peralatan bukti elektronik (BBE) diamankan untuk dilakukan penyitaan.
KPK juga telah menggeledah salah satu ruangan direktorat di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
BI dan OJK mengungkapkan bakal kooperatif dan bekerja sama dengan KPK untuk membongkar kasus tersebut.
(ryn/kid)
[Gambas:Video CNN]