ARTICLE AD BOX
Jakarta, pendapatsaya.com - Penyaluran angsuran melalui buy now pay later (BNPL) perbankan tercatat bertumbuh tinggi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) porsi angsuran BNPL dari keseluruhan penyaluran angsuran sebesar 0,28%, namun tumbuh 42,68% secara tahunan alias year on year (yoy) menjadi Rp21,77 triliun.
Pertumbuhan itu melanjutkan pertumbuhan BNPL pada Oktober 2024, sebesar 47,92%. Jumlah rekening menggunakan BNPL mencapai 24,51 juta per November, bertumbuh dari bulan Oktober sebanyak 23,27 juta.
Hal itu dipaparkan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae pada konvensi pers Hasil Rapat Dewan Komisioner OJK Bulanan, Selasa (7/1/2025).
Adapun, pertumbuhan angsuran tetap melanjutkan double digit growth sebesar 10,79% yoy menjadi Rp7.717 triliun. Pertumbuhan itu menurun tipis dari bulan Oktober 2024 sebesar 10,92%.
Kualitas angsuran perbankan tetap terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 2,19% pada bulan November, dari Oktober sebesar 2,20%. Sementara itu, NPL net sebesar 0,75% dari sebulan sebelumnya 0,77%.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman memaparkan bahwa pembiayaan BNPL oleh perusahaan pembiayaan meningkat sebesar 61,90% yoy menjadi Rp8,59 triliun. Pertumbuhan itu menurun dari bulan Oktober sebesar 63,89%.
Adapun NPF gross sebesar 2,92%, naik sedikit dari sebulan sebelumnya 2,76%.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Siap-Siap! Aturan IPO & Listing di BEI Bakal Diperketat!
Next Article Bos CIMB Niaga Ungkap 2 Alasan Tunda Peluncuran Paylater