ARTICLE AD BOX
pendapatsaya.com, Jakarta Retret Pembekalan Kepala Daerah 2025 di Lembah Tidar Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah terus menjadi polemik. Diawal disoroti lantaran digelar di tengah efisiensi anggaran.
Kini, retret kepala daerah itu juga menjadi perbincangan usai diboikot Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, di mana meminta seluruh kepala wilayah nan berasal dari partainya untuk tidak mengikuti retret kepala wilayah tersebut.
Perintah tegas Megawati ini menyusul penahanan terhadap Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengenai kasus suap Harun Masiku, Kamis, 20 Februari 2025. Penetapan Hasto sebagai tersangka nan kemudian dilanjutkan ke tahap penahanan, dinilai sebagai kriminalisasi mencolok.
Terkait perihal tersebut, Virdika Rizky Utama, Direktur Eksekutif PARA Syndicate, memandang, retret kepala wilayah nan digagas Presiden Prabowo Subianto bukanlah sekedar arena silahturahmi dan koordinasi teknis.
"Ini adalah strategi politik terselubung untuk membangun jenjang kekuasaan baru, di mana kepala wilayah nan semestinya otonom ditempatkan sebagai bawahan nan wajib berhadap-hadap dengan pusat," kata dia dalam keterangannya, Minggu (23/2/2025).
Menurut Virdika, dalam rezim pemilihan langsung, di mana kepala wilayah mempunyai mandat rakyat setara dengan presiden di mana hanya berbeda skala wilayah.
"Retret semacam ini tidak hanya tidak relevan, tetapi juga berpotensi merusak sendi-sendi desentralisasi nan menjadi roh Reformasi 1998," ungkap dia.
Bukan hanya mengisyaratkan nostalgia Orde Baru, Virdika menjelaskan, Prabowo seolah mau menempatkan kepala wilayah nan dipilih langsung sebagai subordinat.
"Kepala wilayah punya pedoman kekuatan dan jaringan patronasenya sendiri. Mereka bukanlah menteri nan bisa di-remote dari Jakarta. Dengan memaksa mereka datang dalam forum tertutup, Prabowo mungkin mau menguji sejauh mana kepala wilayah bisa dikooptasi alias di-breakdown independensinya." tutur dia.
Diduga Kuat Ada Agenda Politik Terselubung
Virdika juga menduga ada maksud politik terselubung dalam retret kepala wilayah tersebut, apalagi bisa ditarik untuk politik di 2029.
"Retret ini bukan untuk kepentingan alias kesejahteraan daerah, melainkan investasi politik jangka panjang Prabowo. Ada tiga agenda tersembunyi; mengindentifikasi loyalis dan penentang, membentuk mesin politik di tingkat tapak, dan meredam potensi oposisi daerah," ungkap dia.
Karena itu, Virdika melihat, jika retret ini semacam menjadi rutinitas, maka kemungkinan bisa terjadi melemahnya akuntabilitas kepala daerah, kematian penemuan daerah, dan bisa terjadi korupsi sistemik.
"Lebih parah lagi, sentralisasi ini bakal memperlebar lembah ketimpangan. Daerah dengan sumber daya melimpah tapi dipimpin kepala wilayah kritis bakal dijegal, sementara wilayah miskin nan penurut dihargai dengan support seadanya," pungkasnya.
Mendagri: Retret Kepala Daerah di Akmil Magelang Tingkatkan Kedisiplinan
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan, retret pembekalan kepala wilayah di Akademi Militer (Akmil) bukan belajar menjadi militeristik. Namun, aktivitas tersebut justru membentuk kepala agar belajar beragam nilai, salah satunya soal kedisiplinan.
"Nah, kita belajar dari Akmil bukan soal militeristiknya, tapi ada nilai-nilai krusial nan juga bertindak di dalam bumi kehidupan swasta, soal disiplin, tepat waktu," jelas Mendagri di hadapan awak media setelah membuka Retret Pembekalan Kepala Daerah di Lembah Tidar Akmil Kota Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (22/2/2025).
Lebih lanjut, Mendagri mengatakan, pihaknya mau membangun kedisiplinan kepala wilayah melalui retret nan berjalan mulai tanggal 21 hingga 28 Februari 2025 tersebut. Dengan pembekalan itu, kepala wilayah diharapkan dapat disiplin selama menjalankan tugas dan kewajibannya.
"Supaya kelak waktu dia di tempat kerja masing-masing, ketika membikin rapat jam misalnya jam 9, ya, betul-betul jam 9," ujar Mendagri.
Selain itu, dalam aktivitas tersebut kepala wilayah juga diajarkan gimana menjaga kebersihan. Misalnya, kepala wilayah kudu memastikan kebersihan tempat tidur sebelum meninggalkan tenda.
Menurutnya, kedisiplinan dan kebersihan menjadi bagian krusial nan juga diajarkan dalam bumi swasta. Apalagi bagi birokrasi nan tugasnya melayani masyarakat.