ARTICLE AD BOX
pendapatsaya.com, Jakarta Seorang anak kepala desa di Padang Lawas, Sumatera Utara sempat membujuk duel ustaz lantaran tak isi ceramahnya perihal korupsi. Kasus ini sempat dibawa ke pihak kepolisian, namun berujung damai.
Terkait perihal ini, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyayangkan tindakan anak kades tersebut.
"Hari gini orang tersinggung sedikit main pukul, main aniaya, seenaknya aja. Lagian jika tidak merasa melakukan korupsi, kenapa kudu reaktif begitu, malah justru jadi mencurigakan," kata dia dalam keterangannya, Jumat (3/1/2025).
Politikus NasDem ini menyebut, polisi perlu lebih jauh untuk menelesuri motif anak kades itu bisa naik pitam akibat pidato ustaz soal korupsi tersebut.
"Lagipula jika tidak melakukan harusnya anak ini tenang saja, tidak usah takut," ungkap Sahroni.
Dia pun miris memandang masyarakat kudu menyelesaikan dengan kekerasan. Seolah-olah tak takut kena jeratan hukum.
"Lagian orang sekarang ini semakin suka ringan tangan, lantaran mungkin tahu kasus penganiayaan banyak diselesaikan melalui mediasi alias restorative justice. Makanya saya minta abdi negara penegak norma sesekali bisa tegas sama pelaku-pelaku arogan seperti ini. Biar orang nggak jadi semena-mena" jelas Sahroni.