Tragedi Tahun Baru Di Jakarta Utara: Dua Kebakaran Akibat Petasan Hanguskan Rumah Dan Kantor Kelurahan

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Perayaan Tahun Baru di Jakarta Utara (Jakut) diwarnai insiden kebakaran yang dipicu oleh penggunaan petasan dan kembang api. Dua lokasi di wilayah tersebut mengalami kebakaran, yang menciptakan kepanikan di tengah malam pergantian tahun.

Kebakaran pertama terjadi di atap kantor Kelurahan Rawa Badak Utara, Jalan Alur Laut Utara Nomor 1, RT 02/RW 09, Kecamatan Koja. Kepala Seksi Operasi Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakut, Gatot Sulaeman, menjelaskan bahwa kejadian tersebut disebabkan oleh petasan mercusuar yang jatuh dan masuk ke atap. "Objek yang terbakar adalah atap kantor kelurahan," ungkap Gatot dalam keterangannya, Rabu, 1 Januari 2024.

Kebakaran dilaporkan pada pukul 00:34 WIB, dan tim pemadam kebakaran mengerahkan 3 unit mobil damkar serta 15 personel ke lokasi. Api berhasil dipadamkan dalam waktu sekitar 20 menit, yaitu pukul 00:54 WIB.

Insiden kedua terjadi di Jalan Cakung Drain, RT 011/RW 006, Cilincing, sekitar pukul 00:20 WIB. Sebuah petasan menyambar rumah gubuk, memicu api yang cepat merambat ke rumah-rumah semipermanen dan bedeng di sekitarnya. "Kronologi kejadian adalah informasi dari petasan yang mengenai rumah gubuk dan menyebabkan perambatan api," ujar Gatot. Akibatnya, tiga rumah semipermanen dan tiga rumah bedeng terbakar habis.

Untuk menangani kebakaran di Cilincing, 8 unit mobil damkar dan 40 personel dikerahkan. Api baru dapat dipadamkan pada pukul 02:26 WIB. Total luas area yang terbakar mencapai 195 meter persegi dengan kerugian material diperkirakan sebesar Rp 294 juta. Sebanyak 6 keluarga dengan total 15 jiwa terdampak, termasuk seorang warga lansia berinisial Z (70) yang mengalami luka bakar dan harus dirawat di RSUD Cilincing.

Kedua insiden ini menyoroti pentingnya kewaspadaan dalam penggunaan petasan dan kembang api, terutama di kawasan padat penduduk. "Perayaan tahun baru yang seharusnya menjadi momen sukacita malah berubah menjadi tragedi akibat kurangnya kesadaran terhadap risiko kebakaran," tegas Gatot.

Para ahli dan pihak berwenang menyerukan kampanye edukasi yang lebih intensif mengenai bahaya benda-benda piroteknik. Selain itu, infrastruktur pemadam kebakaran di daerah rawan kebakaran juga perlu ditingkatkan untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa depan.

Di sisi lain, dukungan dan bantuan bagi korban kebakaran harus diperkuat. Langkah ini sangat penting untuk membantu mereka memulihkan diri dari dampak bencana dan kembali menjalani kehidupan dengan normal.

Artikel Terkait