ARTICLE AD BOX
Jakarta, pendapatsaya.com - Pasar saham Asia-Pasifik dibuka melemah pada perdagangan Senin (7/7/2025). Hal ini usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memastikan bahwa tarif impor nan diumumkan sejak April bakal mulai diberlakukan pada 1 Agustus.
Kebijakan ini bertindak bagi negara-negara nan belum mencapai kesepakatan jual beli dengan Washington.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent menegaskan pada Minggu bahwa tarif tersebut tetap bakal diterapkan sesuai rencana, tanpa memperlakukan 1 Agustus sebagai tenggat baru. Namun, dia mengakui bahwa penundaan tersebut memberi waktu tambahan bagi negara mitra untuk merundingkan ulang syarat-syarat perdagangan.
Di area Asia, indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,26%, sementara Topix melemah 0,18%. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,48% dan Kosdaq nan berisi saham berkapitalisasi mini tergelincir 0,5%.
Di Australia, indeks S&P/ASX 200 dibuka datar tanpa perubahan signifikan. Sementara itu, perjanjian berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong tercatat di posisi 23.899, lebih rendah dibandingkan penutupan sebelumnya di level 23.916,06.
Pelaku pasar juga mencermati rapat dua hari Bank Sentral Australia (RBA) nan dimulai hari ini. Pasar memperkirakan RBA bakal memangkas suku kembang referensi sebesar 25 pedoman poin menjadi 3,60%.
Dari Wall Street, perjanjian berjangka indeks saham AS terpantau melemah setelah Trump mengonfirmasi agenda pemberlakuan tarif. Dow Jones futures turun 146 poin alias 0,32%, sedangkan S&P 500 dan Nasdaq 100 futures masing-masing turun 0,39% dan 0,42%.
Pada penutupan Jumat pekan lalu, tiga indeks utama AS justru mencatat penguatan. S&P 500 dan Dow Jones sukses mencetak rekor baru, didorong laporan finansial kuartal III nan kuat dari sektor perbankan, sementara Nasdaq naik 0,33% ke 18.342,94-hanya sekitar 2% di bawah rekor tertingginya.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Wall Street-Bursa Asia Rontok Terkena Dampak Tarif Trump