Ucap 'tuhan Tidak Adil', Pria Dikeroyok Hingga Babak Belur Di Depok

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

pendapatsaya.com

Minggu, 16 Feb 2025 15:30 WIB

Seorang laki-laki dianggap menista kepercayaan hingga dikeroyok di sebuah warung di area Pondok Cina, Depok lantaran berbicara 'Tuhan tak adil'. Ilustrasi. Pengeroyokan di Depok usai laki-laki ucap Tuhan tidak adil. (Istockphoto/stevanovicigor)

Jakarta, pendapatsaya.com --

Seorang laki-laki berinisial MB dikeroyok hingga babak belur di sebuah warung dimsum di area Pondok Cina, Kota Depok, Jawa Barat (Jabar). Korban dikeroyok usai berbicara 'Tuhan tak adil'.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan peristiwa terjadi pada Sabtu (15/2) pukul 21.00 WIB malam. Korban datang ke warung dimsum tersebut untuk menumpang mengisi baterai handphone (HP) atau ponselnya.

"Korban kembali dari wilayah Thamrin dan turun di Stasiun Pondok Cina. Karena posisi HP milk pelapor alias korban sedang lowbatt, pelapor alias korban menumpang untuk charger di tukang dimsum sembari menunggu HP nan sedang di charge tersebut," kata Ade Ary mengutip pendapatsaya.com, Minggu (16/2).

Saat itu korban sempat berbicara 'Tuhan tak adil' di warung tersebut. Pelaku mendengar perkataan korban dan langsung menegurnya. Pelaku juga langsung melakukan pemukulan terhadap korban.

"Korban sempat mengucap sesuatu diantaranya 'kenapa ya Tuhan nggak adil, padahal ada Allah, tapi kenapa banyak kejahatan di bumi ini'," kata Ade.

"Pelaku nan mendengar perihal tersebut mengatakan bahwa itu adalah penistaan kepercayaan dan seketika pelaku nan berjumlah lebih dari satu orang secara bersama-sama memukuli pelapor alias korban," tambahnya.

Korban mengalami sejumlah luka akibat pengeroyokan nan dilakukan. Korban pun membikin laporan ke Polres Metro Depok mengenai peristiwa tersebut.

"Mengakibatkan pelapor alias korban alami sejumlah luka di bagian wajah dan kepala, bibir pecah dan berdarah. Atas kejadian tersebut selanjutnya pelapor alias korban melaporkan ke Polres Metro Depok," imbuhnya.

Baca buletin lengkapnya di sini.

(detik/dal)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya