7 Respons Mulai Parpol, Dpr, Hingga Disorot Media Asing Usai Pssi Copot Shin Tae-yong

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

pendapatsaya.com, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) secara resmi memberhentikan Shin Tae-yong dari jabatannya sebagai pembimbing Tim Nasional alias pelatih Timnas Indonesia.

Sejumlah pihak pun turut angkat bicara usai Shin Tae-yong dicopot sebagai pembimbing Timnas Indonesia. Salah satunya Pemain sepak bola asal Korea Selatan sekaligus putra Shin Tae-yong, Shin Jae-won nan nampak kecewa dengan keputusan PSSI memberhentikan sang ayah dari kedudukan ahli taktik.

Pemuda berumur 26 tahun itu langsung buka bunyi menanggapi keutusan federasi Tanah Air melalui komentar di unggahan IG resmi PSSI pada Senin 6 Januari 2025.

Dia menilai sang ayah sudah bekerja keras membantu membangun skuad Garuda, sehingga tidak layak menerima perlakuan demikian.

"Dia (Shin Tae-yong) sudah membawa Indonesia sampai ke tahap ini, dan ini langkah kalian memperlaukan dia? Bagus PSSI, kalian bakal menyesali keputusan," tulis Shin Jae-won melalui akun IG shin_jaewon77, Senin siang 6 Januari 2025.

Lebih lanjut, Shin Jae-won juga menyinggung pencapaian Shin Tae-yong nan sukses mencetak sejarah dengan membawa Timnas Indonesia tembus pertama kalinya ke ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Kemudian, Wakil Ketua Umum DPP PAN Saleh Partaonan Daulay meminta semua pihak menghormati keputusan PSSI nan memecat Shin Tae-yong (STY) sebagai pelatih Timnas Indonesia.

"Keputusan itu diyakini sudah didasari atas pertimbangan dan penilaian objektif untuk perbaikan kualitas timnas ke depan. Pemberhentian STY dipastikan bukan lantaran tidak suka," kata Saleh dalam keterangannya, Selasa 7 Januari 2025.

"Tetapi lebih pada upaya perbaikan soliditas timnas dan kekompakan antara pelatih, pemain, official, dan PSSI," sambung dia.

Selain itu, Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Imigrasi dan Kemasyarakatan pun memastikan, Shin Tae-yong tetap tercatat sebagai pemegang Golden Visa, meski saat ini laki-laki asal Korea Selatan itu tidak lagi menjadi menjabat sebagai pembimbing Timnas Indonesia.

Berikut sederet respons sejumlah pihak usai PSSI resmi mencopot Shin Tae-yong (STY) sebagai pembimbing Timnas Indonesia dihimpun Tim News pendapatsaya.com:

Publik dihebohkan oleh pemecatan Shin Tae-yong dari bangku training Timnas sepak bola Indonesia, lantas kepada siapa tongkat estafet bakal diteruskan? Nama mantan bomber Barcelona dan AC Milan, Patrick Kluivert sekarang mencuat.

1. Putra Shin Tae-yong Marah Usai Ayahnya Dipecat

Pemain sepak bola asal Korea Selatan sekaligus putra mantan pembimbing Timnas Indonesia Shin Tae-yong, Shin Jae-won, nampak kecewa dengan keputusan PSSI memberhentikan sang ayah dari kedudukan ahli taktik.

Pemuda berumur 26 tahun itu langsung buka bunyi menanggapi keutusan federasi Tanah Air melalui komentar di unggahan IG resmi PSSI pada Senin 6 Januari 2025.

Dia menilai sang ayah sudah bekerja keras membantu membangun skuad Garuda, sehingga tidak layak menerima perlakuan demikian.

"Dia (Shin Tae-yong) sudah membawa Indonesia sampai ke tahap ini, dan ini langkah kalian memperlaukan dia? Bagus PSSI, kalian bakal menyesali keputusan," tulis Shin Jae-won melalui akun IG shin_jaewon77, Senin pagi 6 Januari 2025.

Lebih lanjut, Shin Jae-won juga menyinggung pencapaian Shin Tae-yong nan sukses mencetak sejarah dengan membawa Timnas Indonesia tembus pertama kalinya ke ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Dia pun menilai kerja ayahnya sudah maksimal lantaran bisa mendongkrak ranking skuad Garuda 50 setrip dari nan semula ada di urutan 170-an ketika STY pertama kali dikontrak oleh PSSI.

"Apakah (pencapaian membawa Timnas Indonesia) menduduki ranking 3 (Grup C) di Kualifikasi Piala Dunia setelah meningkatkan rangking FIFA 50 tingkat selama lima tahun adalah perihal buruk?" tulis Shin Jae-won melalui IG story-nya, Senin 6 Januari 2025.

"Terima kasih untuk semua kerja kerasmu. Ayah sudah melakukan nan terbaik untuk Indonesia. Keluarga kami tahu itu," tandas putra STY.

2. PAN Minta Semua Pihak Menghormati dan Tak Berpolemik

Wakil Ketua Umum DPP PAN Saleh Partaonan Daulay meminta semua pihak menghormati keputusan PSSI nan memecat Shin Tae-yong (STY) sebagai pembimbing Timnas Indonesia.

"Keputusan itu diyakini sudah didasari atas pertimbangan dan penilaian objektif untuk perbaikan kualitas timnas ke depan. Pemberhentian STY dipastikan bukan lantaran tidak suka. Tetapi lebih pada upaya perbaikan soliditas timnas dan kekompakan antara pelatih, pemain, official, dan PSSI," kata Saleh dalam keterangannya, Selasa 7 Januari 2025.

Saleh menilai tak perlu ada polemik mengenai pemecatan STY. "Tidak perlu berpolemik mengenai pemberhentian STY ini. Dibalik keputusan ini diharapkan bakal ada perbaikan kualitas timnas secara keseluruhan,” kata dia.

Meski demikian, Saleh menyebut wajar andaikan para pencinta sepak bola di tanah air juga pasti sedih berpisah dengan STY. Sebab ada kebenaran nan tidak dapat dibantah bahwa STY telah mencatat sejumlah prestasi selama memimpin timnas Indonesia.

"Misalnya, dia sukses mendongkrak ranking FIFA Garuda dari 174 menjadi 127, mengantarkan timnas lolos ke 16 besar piala asia untuk pertama kalinya, mengantarkan timnas U-23 jadi semifinalis piala asia 2024, Garuda muda juga nyaris menembus olimpiade, dan nan tidak kalah pentingnya dia bisa membawa Indonesia masuk pada putaran ketiga piala bumi 2026 area asia," kata dia.

Menurut Saleh, capaian tersebut sangat baik dan membanggakan mengingat STY menjadi pembimbing timnas tidak lebih dari 5 tahun.

"Mengingat capaian tersebut, publik dan pencinta sepak bola banyak nan meletakkan sayang pada STY. Mereka tentu bakal berduka dengan keputusan ini. Dalam dialektika dan perdebatan, ada banyak komponen nan tetap mau mempertahankan STY,” kata dia.

Namun, lanjutnya, keputusan telah diambil. Saleh berambisi penggantinya jauh lebih baik. Sebab semua bermimpi agar timnas Indonesia dapat berhasil di piala dunia.

"Sebelum itu, kita kudu berterima kasih pada STY. Dia diharapkan bakal tetap menjadi bagian dari timnas. Paling tidak, saran dan masukannya tetap tetap diperlukan dan dinantikan," pungkas Saleh.

3. Ditjen Imigrasi Sebut Shin Tae-yong Masih Tercatat Sebagai Pemegang Golden Visa

irektorat Jenderal Imigrasi Kementerian Imigrasi dan Kemasyarakatan memastikan, Shin Tae-yong tetap tercatat sebagai pemegang Golden Visa, meski saat ini laki-laki asal Korea Selatan itu tidak lagi menjadi menjabat sebagai pembimbing Timnas Indonesia.

Hal ini disampaikan Ditjen Imigrasi lewat postingan di akun Instagramnya, @ditjen_imigrasi pada Senin 5 Januari 2025.

"Terimakasih Coach Shin Tae-Yong atas dedikasi bagi kemajuan timnas Indonesia ✨

Setelah tidak lagi menjabat sebagai pembimbing Timnas Indonesia, Coach Shin Tae-Yong tetap tercatat sebagai pemegang Golden Visa sebagai Global Talent. Coach Shin dinilai mempunyai kualitas sebagai penduduk bumi nan berprestasi dan telah memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan Timnas Sepakbola Indonesia," tulis akun IG Ditjen Imigrasi, @ditjen_imigrasi, Senin 6 Januari 2025.

Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, Silmy Karim memastikan, Golden Visa nan dikantongi Shin Tae-yong tetap berlaku, meski pembimbing asal Korea Selatan itu tidak lagi menjadi pembimbing Timnas Indonesia.

"Golden Visa-nya tetap berlaku," kata Silmy saat dihubungi pendapatsaya.com, Senin 6 Januari 2025.

Menurut mantan Direktur Utama PT Krakatau Steel itu, Golden Visa nan dikantongi Shin Tae-yong bertindak hingga 5 tahun.

"5 tahun berlakunya. Bahkan bisa diperpanjang oleh beliau," ucap Silmy.

4. Wamenaker Noel Harap Pelatih Baru Bisa Lebih Bagus

PSSI telah resmi mencopot Shin Tae-yong sebagai pembimbing Timnas Indonesia. Hal ini diungkap langsung oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir.

Adapun berita Shin Tae-yong dipecat ini resmi diumumkan Erick Thohir dalam konvensi pers di Menara Danareks, Jakarta Pusat, Senin 6 Januari 2025.

Menanggapi perihal itu, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer mengaku menghormati keputusan nan diambil PSSI. Dia pun menyatakan dedikasinya terhadap Shin Tae yong (STY) nan telah berkontribusi untuk sepak bola tim nasional Indonesia.

"Kita menghormati keputusan PSSI dan juga kita Mengapresiasi atas dedikasi STY selama melatih timnas kita," kata laki-laki karib disapa Noel ini saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin 6 Januari 2025.

Ketua Umum Prabowo Mania (Proman) 08 ini mengaku belum mendapatkan info siapa nan bakal dipilih PSSI untuk menggantikan STY. Namun dia berharap, siapa pun pembimbing pengganti nantinya dapat terus membawa wangi nama Indonesia di mata bumi lebih baik lagi.

"Semoga Pelatih nan baru kelak bisa lebih bagus dari STY," minta Noel.

5. Komisi X DPR RI Segera Panggil PSSI hingga Menpora, Minta Penjelasan Pemecatan Shin Tae-yong

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani menyatakan, pihaknya bakal memanggil Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo dalam waktu dekat.

Hadrian menyebut, salah satu perihal nan bakal dibahas dalam rapat adalah soal pemecatan Shin Tae-yong (STY) sebagai pembimbing Tim Nasional alias Timnas Indonesia.

"Insya Allah setelah selesai masa reses kami bakal raker dengan Menpora dan PSSI," ujar Hadrian saat dikonfirmasi, Selasa 7 Januari 2025.

Hadrian menyebut, agenda rapat nan bakal digelar usai masa reses alias 20 Januari 2025 mendatang ialah naturalisasi hingga pemecatan Shin Tae-yong (STY).

"Naturalisasi, rencana strategis sepak bola kita termasuk membahas hasil pertimbangan STY, lantaran masyarakat kita butuh penjelasan dari menpora dan PSSI," pungkas Hadrian.

6. Wakil Ketua DPR RI Tegaskan PSSI Punya Evaluasi Sendiri

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad angkat bicara soal keputusan Persatuan Sepakbola seluruh Indonesia (PSSI) nan memberhentikan Shin Tae-yong sebagai pembimbing timnas Indonesia.

"PSSI dalam perihal ini mempunyai pertimbangan dan pertimbangan sendiri, sehingga perihal seperti ini mungkin ya kita serahkan ke PSSI dan kita mau bahwa PSSI ataupun sepak bola kita ke depannya lebih maju," kata Dasco di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa 7 Januari 2025.

Menurut Dasco, DPR pasti melakukan koordinasi dengan PSSI mengenai pemecatan Shin Tae-yong, juga termasuk soal naturalisasi.

"PSSI kan kelak rutin ketemu kan kelak juga ada naturalisasi, nah itu pasti ketemu. Jadi nggak dipanggil unik pasti kita bakal bicara dalam rapat itu," pungkas dia.

7. Pemecatan Shin Tae-yong Disorot Media Asing, Termasuk Korea Selatan

Pemberhentian Shin Tae-yong menjadi pemberitaan media asing. Sebut saja Vietnam Express dalam tulisan bertajuk: "Indonesia sacks national football coach Shin Tae-yong".

Dalam pemberitaan tersebut, PSSI menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas kontribusi besar Pelatih Shin Tae-yong dalam membangun dan mengembangkan Timnas Indonesia.

"Pada kesempatan nan sama, PSSI juga menyampaikan ucapan selamat kepada pembimbing asal Korea Selatan tersebut dalam tahapan pekerjaan selanjutnya," demikian disampaikan oleh Vietnam Express.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Pelatih Shin Tae-yong atas kontribusinya bagi sepak bola Indonesia. Hubungan saya dengan beliau tetap sangat baik. Kami tetap berupaya menjalankan rencana-rencana untuk pengembangan sepak bola Indonesia," ujar Presiden PSSI Erick Thohir.

"Namun, kami merasa memerlukan pembimbing nan bisa berkomunikasi dan menjalankan strategi dengan lebih baik kepada para pemain. Semua nan saya lakukan adalah untuk kepentingan Timnas," sambung dia.

Ada pula media asal Inggris ialah Reuters. Dalam tulisan berjudul Indonesia sack coach Shin, citing World Cup sasaran menyoroti kemauan Indonesia nan memerlukan kepemimpinan nan jauh lebih kuat.

"Indonesia memecat pembimbing Shin Tae-yong dan mau memerlukan kepemimpinan nan lebih kuat lantaran berjuang untuk mendapatkan tempat di Piala Dunia 2026."

Erick Thohir mengatakan telah mewawancarai tiga kandidat pengganti Shin Tae-yong nan berasal dari benua Eropa.

Shin dari Korea Selatan mengambil alih sebagai kepemimpinan pada tahun 2019 dan Thohir mengatakan dia bakal diberi kompensasi untuk sisa kontraknya, nan bertindak hingga tahun 2027.

Kabar pemecatan Shin Tae-yong juga jadi kejutan sekaligus sorotan bagi media-media di Korea Selatan. Jurnalis XportsNews Kim Jeong-hyeon melalui pemberitaannya pada Senin 6 Januari 2025 menilai asing keputusan PSSI.

Pasalnya, terlepas dari hasil di Piala AFF, Shin Tae-yong dinilai tetap punya andil di kembali prestasi skuad Garuda mencetak sejarah tembus pertama kalinya ke fase gugur Piala Asia 2023, semifinal Piala Asia U-23 2024, hingga ronde tiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 area Asia.

"Ini adalah pemecatan nan mengejutkan dan susah untuk dipahami," tulis reporter Kim Jeong-hyeon dalam tulisannya di XportsNews, Senin 6 Januari 2025.

"Setelah datang ke Indonesia pada akhir tahun 2019, Shin Tae-yong menjabat sebagai pembimbing kepala, tidak hanya timnas (senior) Indonesia saja, tetapi juga timnas di beberapa golongan umur, termasuk U-23 dan (sempat) U-20. Sambil menjabat, secara berbarengan dia mengatur ulang skuad dengan menggunakan sumber daya muda Indonesia," sambung buletin tersebut.

"Indonesia menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara nan lolos ke babak 16 besar Piala Asia. Timnas golongan umur mereka juga meraih hasil luar biasa. Pada Piala Asia U-23 2024, Indonesia mengalahkan Korea di perempat final dan melaju ke semifinal untuk pertama kalinya sepanjang sejarah," kata XportsNews lagi dalam laporannya.

Selaras dengan itu, media Korea lain ialah OSEN juga mengabarkan pemecatan Shin Tae-yong dengan nada nan menyiratkan rasa terkejut.

Dengan deretan prestasi nan dicatatkan, keputusan PSSI dinilai sedikit terburu-buru. Apalagi Timnas Indonesia saat ini sedang berjuang di putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 area Asia.

"Ada pendapat bahwa pemutusan perjanjian dengan pembimbing Shin Tae-yong saat Indonesia melaju di Kualifikasi Piala Dunia adalah keputusan nan terlalu terburu-buru," bunyi tulisan reporter Woo Choong-won dari OSEN pada Senin 6 Januari 2025.

"Ini adalah keputusan nan tidak dapat dipahami. Pasalnya, sepak bola Indonesia mengalami perkembangan drastis sejak pembimbing Shin tae-yong menjabat," tulis reporter OSEN lainnya, Seo Jeong-hwan, Selasa 7 Januari 2025.

Selengkapnya