Banyak Data Rilis! Rupiah Masih Sulit Keluar Zona Rp16.000/us$

Sedang Trending 6 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNBC Indonesia - 

Jakarta, CNBC Indonesia - Pekan ini bakal ada sejumlah info rilis krusial baik dari dunia dan nasional nan bakal membikin pergerakan rupiah dalam melawan dolar Amerika Serikat (AS) condong volatil. 

Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, melansir info Refinitiv, rupiah ditutup di Rp16,185/US$, menguat tipis 0,03% dibandingkan penutupan sebelumnya.

Seiring dengan menguatnya rupiah, meskipun tetap di level tinggi, Indeks Dolar AS (DXY) terpantau melemah 0,28% per pukul 15.00 WIB pada Jumat kemarin ke posisi 109,08.

Pelaku pasar sekarang sedang menanti beragam info nan potensi mempengaruhi mobilitas mata uang, diantaranya rilis payroll AS dan risalah FOMC nan bakal menunjukkan seberapa jauh potensi terhadap keputusan kebijakan moneter the Fed. 

Sebelumnya, The Fed telah mengisyaratkan dalam dot plot terbaru bulan lalu, di mana laju cut rate bakal melambat menjadi dua kali saja tahun ini. Ekspektasi ini lebih psimis dibandingkan dengan sebelumnya nan mencapai 100 pedoman poin (bps) alias empat kali pemangkasan. 

Perubahan terhadap ekspektasi ini kemudian memicu indeks dolar AS (DXY) bakal memperkuat di level nan tinggi relatif lama. Hal ini perlu dicatat sebagai tantangan nan menyulitkan rupiah menguat. 

Sementara dari dalam negeri, nan harapannya bisa menjadi berita baik untuk mata duit adalah penantian rilis info persediaan devisa, indeks kepercayaan konsumen, sampai info penjualan ritel. Pasar juga tetap bakal meninjau seberapa jauh pengaruh perubahan kebijakan tarif PPN nan cukup menggemparkan pasar terhadap daya beli masyarakat. 

Adapun, sebelumnya, pemerintah telah mengumumkan secara resmi perihal PPN 12% anya bertindak untuk peralatan mewah, sementara tarif untuk peralatan jasa dan umum dipastikan tidak naik. Hal ini diharapkan bisa menjaga daya beli diikuti dengan program stimulus dan insentif pajak nan tetap bersambung sampai akhir Februari mendatang. 

Teknikal Rupiah 

Secara teknikal, dalam pedoman waktu per jam, terlihat bahwa tren pergerakan rupiah dalam melawan dolar AS terkonsolidasi. Jika pelemahan tetap terjadi, patut diantisipasi resistance terdekat di Rp16.280/US$ nan diambil dari high candle intraday 19 Desember 2024. 

Sementara itu, untuk support alias jika terjadi pembalikan arah menguat, bisa cermati garis rata-rata selama 200 jam alias Moving Average (MA) 200 di Rp16.130/US$. 

Pergerakan rupiah melawan dolar ASFoto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS

CNBC INDONESIA RESEARCH


(tsn/tsn)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Terus Melemah, Pasar Waspadai Ini

Next Article Kabar Baik Datang Dari AS, Rupiah Siap Menguat Lagi!

Selengkapnya