Bos Sari Kreasi Boga (rafi) Umumkan Pkpu Dicabut, Ini Penjelasannya

Jakarta, pendapatsaya.com - Emiten kuliner PT. Sari Kreasi Boga Tbk. (RAFI) mengumumkan layangan gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) nan dilakukan oleh PT Creative Mobile Adventure telah dicabut pada 10 Juli 2025.

"Dengan ini kami sampaikan bahwa pada tanggal 10 Juli 2025 PT Creative Mobile Adventure telah mengusulkan Surat Permohonan Pencabutan Permononan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)," tulis manajemen mengutip keterbukaan info Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (14/7).

Sebelumnya pada tanggal 4 Juli 2025, RAFI telah didaftarkan dalam Perkara Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Dalam Perkara No 181/Pdt.Sus-PKPU/2025/PN Niaga Jkt.Pst di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat oleh PT Creative Mobile Adventure.

Manajemen menjelaskan, hubungan antara RAFI dengan PT Creative Mobile Adventure hanya mitra upaya saja dan tidak ada hubungan hubungan baik lembaga Perseroan maupun individual manajemen.

RAFI mendapatkan akomodasi invoice financing untuk pembiayaan modal keria
Perseroan vang diberikan oleh PT Creative Mobile Adventure.

"Fasilitas tersebut merupakan sebagian mini dari akomodasi modal kerja Perseroan, dimana akomodasi tersebut sebagai modal kerja jangka pendek (by project) sesuai dengan project moment dalam kurun waktu nan singkat maksimal selama 2 bulan," tulis manajemen.

Manajemen mengaku, dalam memenuhi tanggungjawab atas akomodasi dari PT Creative Mobile Adventure nan jatuh tempo pada bulan Maret 2025 telah terjadi penundaan pembayaran. Kondisi tersebut disebabkan oleh adanya penundaan pembayaran dari sejumlah pelanggan.

"Perlu diketahui bahwa Perseroan menjalankan prinsip kehati-hatian (prudential principle) dengan langkah membagi arus kas Perseroan sesuai dengan perencanaan (setiap pembiayaan sudah direncanakan berasas pekerjaan dan sumber pendapatannya)," sebutnya.

Adapun jumlah akomodasi nan Perseroan terima dari PT Creative Mobile Adventure ialah sebesar Rp2.000.000.000, dengan tenor 2 bulan dan kembang 4% per 60 hari dan jatuh tempo pada bulan Maret 2025.

"Fasilitas tersebut tidak berkarakter material bagi Perseroan. Hingga keterbukaan info ini disampaikan tidak ada persidangan nan berjalan dan tidak terdapat akibat unik atas penyampaian keterbukaan
informasi ini," ungkapnya.

Selain itu, manajemen juga memastikan bahwa aktivitas upaya dan operasional Perseroan tetap melangkah dengan normal seperti biasa.

(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Bukalapak Ajukan PKPU ke Harmas Jalesveva lantaran Piutang Rp6,4 M