Cerita Anak Bos Rental Mobil Disuruh Polisi Kejar Pelaku Sendiri Hingga Ayah Tewas Ditembak

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

pendapatsaya.com, Jakarta - Anak bos rental mobil, Rizky Agam Syahputra (24) mengulas peristiwa menyedihkan nan dialaminya saat mengejar pencuri mobil di Rest Area Tangerang-Merak, hingga menyaksikan langsung ayahnya meninggal usai ditembak personil TNI AL. Dia datang langsung saat konvensi pers di Mako Armada, Jakarta Pusat, pada Senin, 6 Januari 2024.

"Sangat disayangkan sekali, tadi pernyataan dari Bapak Kapolda ya adanya pengurangan kata. Jadi awal mulanya itu kita sudah ditodongkan pistol terlebih dulu pada saat di Pandeglang. Maka dari itu ketika kita sudah ditodong pistol, saya dan family meminta tolong pada siapa jika bukan pada polisi," tutur Rizky.

Kondisi awal tersebut membikin mereka bergegas ke Polsek Cinangka untuk meminta bantuan. Namun, malah terjadi penolakan dan dugaan tidak tepat dari petugas.

"Prasangka dari petugas piket pada malam itu, dikira kita ini leasing. Padahal kita sudah memberikan bukti bahwa kita ini dari pemilik persewaan langsung dan membawa bukti-bukti seperti BPKB nan tadi sudah dijelaskan oleh Kapolda ya, dan juga petugas nan piket pada malam itu sudah menelepon ke Kapolseknya dan sudah dijelaskan juga bahwa kami ini dari rental," jelas dia.

Menurut Rizky, personil Polsek Cinangka tidak dapat memberikan pendampingan lantaran menilai mereka dari leasing dan belum membikin Laporan Polisi (LP).

Yang lebih miris, lanjutnya, petugas malah menyuruhnya bergerak sendiri mengejar pelaku pencurian mobil. Sementara saat berjumpa di wilayah Saketi, pelaku telah menodongkan senjata api.

"Malah ada statement seperti ini dari anggota. Jadi mobil kan saya bilang dekat dari Polseknya sekitar 3 kilometer, dan dia itu kita sudah ditodongkan pistol. Padahal kita sudah menawarkan persuasi untuk ngobrol baik-baik, tapi nan mengaku personil TNI AL ini, ‘Minggir Anda jika tidak saya tembak’. Tenang pak kata orang tua saya, ayah saya. Kita ngobrol dulu di sini, ini mobil rental," ungkapnya.

"Setelah itu dia menabrakkan kita, waktu di Saketi, kita terjatuh kan. Tiba-tiba itu kabur. Jadi pas waktu saya konfirmasi ke personil piket, Anda ke sana saja susulin mobil Anda kata dia. Nanti jika penyelesaiannya di sini," sambung Rizky.

Saran Tak Masuk Akal

Baginya, saran petugas piket Polsek Cinangka sangat tidak masuk akal. Padahal, sedari awal telah diinformasikan pelaku membawa senjata api.

"Tapi kita sendirilah nan suruh mengambil mobil tersebut. Bahkan ketika sudah diambil, dari Polsek Cinangka tersebut, lampau menyarankan untuk membawa lagi ke polsek Cinangka, baru diproses seperti itu," kata dia.

Tidak ketinggalan, Rizky mengulas petugas nan malah mempertanyakan jenis alias ciri-ciri senjata api nan dibawa pelaku. Lantaran tidak mengerti dengan senjata api, dia berpikir bahwa itu hanya airsoft gun.

"Terus, ya sudah Anda susul saja ke sana. Terus gimana Pak? Dia kan bawa pistol. Ah paling itu hanya pistol bohongan kata personil piket saat itu. Setelah itu saya cek GPS, rupanya mobil sudah jalan kembali," ujarnya.

Penembakan Keji

Rizky menyesalkan tidak dapat memandang sosok tiga personil TNI AL nan menembak ayahnya karena mereka tidak ditampilkan saat konvensi pers. Namun begitu, dia berterima kasih kepada semua pihak, termasuk TNI-Polri nan bergerak sigap menangkap para pelaku.

"Dan sekali lagi saya minta kepada Bapak Presiden Prabowo untuk menangani kasus saya. Karena ayah saya telah menjadi korban penembakan nan sangat sadis dan sangat biadab nan dilakukan oleh oknum personil TNI AL di depan mata anak-anak sendiri," tuturnya.

"Saya nan memvideokan, saya nan memandang ayah saya terkukur, keluar darah. Sampai adik saya buka baju untuk menutup darah ayah saya. Saya buka baju untuk menutup darah ayah saya. Sangat biadab kejadian seperti itu. Bayangkan ya, anak memandang kematian orang tua pada saat sakaratul maut. Itu sangat tidak dibayangkan sekali ya," Rizky menandaskan.

Kapolsek Cinangka Terancam Sanksi PTDH

Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto menyatakan Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan bakal dikenakan hukuman etik berupa Pemecatan Tidak Dengan Hormat (PTDH) lantaran kelakuan anak buahnya nan tidak menerima laporan dan pendampingan terhadap anak bos persewaan mobil.

"Kapolsek sebagai ketua di polsek tersebut dia tidak melakukan pengawasan dan pengendalian dengan baik dan tentunya ini juga bakal kita kenakan hukuman baik demosi maupun nan terberat adalah PTDH," ujar Suyudi saat konvensi pers di Koarmada, Jakarta, Senin (6/1/2025).

Pada saat anak bos persewaan mobil, Agam berbareng dengan empat rekannya mau melaporkan ke polsek Cinangka, Bripka Dery dan Bripka Dedi Iwanto nan pertama kali menerima pelaporan anak korban.

Kedua personil Polsek Cinangka itu juga telah diperiksa oleh Bid Propam Polda Banten dan telah ditemukan dugaan pelanggaran etik terhadap keduanya.

"Adanya pelanggaran terhadap ketidakprofesionalan terhadap personil Saudara Dery, Andriani lantaran tidak respons terhadap laporan masyarakat nan semestinya melakukan pendampingan untuk mengamankan kendaraan Honda Brio nan diduga bakal digelapkan," tegas Suyudi.

Menurut dia, pada saat pihak Agam nan menyatakan adanya dua unit GPS nan secara sengaja dimatikan sudah patut diduga adanya pennggelapan dan sudah semestinya lanjut dilakukan pendampingan. Namun lantaran perbuatannya nan diduga abai, Bripda Dery dan Bripka Dedi terancam dengan hukuman demosi.

"Anggota lain nan ada di situ ialah Bripka Dedy Irwanto nan juga mendampingi sodara Dery Andriani juga bakal kita kenakan hukuman kode etik," pungkas mantan Wakapolda Metro Jaya itu.

TNI Sebut 3 Anggota AL Terlibat Kasus Penggelapan Mobil Bos Rental Tewas di Rest Area Tangerang

Sementara itu, Pangkoarmada RI Laksdya TNI Denih Hendrata mengungkapkan, sebanyak tiga personil TNI Angkatan Laut (AL) terlibat dalam kasus penembakan Bos persewaan mobil nan tewas di rest Area Km45 Tangerang nan viral di media sosial. Ketiga anggota TNI AL tersebut adalah Sertu AA, Sertu RA dan KLK BA.

Insiden tersebut semula dari ketiga personil tersebut nan diduga terlibat dalam penggelepan mobil rental milik korban. Dimana salah satu pelaku melestuskan tembakan nan menyebabkan bos persewaan mobil tewas.

"Insiden berakar dari persoalan pokok, ialah pembelian Honda Brio. Dalam kejadian tersebut diakui bahwa salah satu personil melakukan tindakan penembakan setelah diketahui kemudian mengakibatkan korban satu orang meninggal bumi dan satu orang luka-luka," ujar Denih saat konvensi pers di Koarmada, Jakarta, Senin (6/1/2024).

Hendrata mengaku belum bisa membeberkan peran dari ketiga oknum TNI tersebut. Hanya saja ketiga pelaku tersebut tengah berproses dulu secara militer.

"Bila investigasi oknum annggota oleh Puspomal selesai, selanjutnya bakal dituangkan dalam BAP," ujar Hendrata.

Dia juga menambahkan kasus nan melibatkan oknum TNI AL bakal diusut secara terbuka dan bakal menindak tegas anggotanya nan terlibat dalam tindak pidana.

"Dalam penjelasan ini tidak ada nan ditutup-tutupi, semua terbuka. Kami mau menegaskan sikap TNI AL, bahwa siapapun personil kami jika terbukti bersalah kami bakal tindak tegas sesuai peraturan perundang-undangan nan bertindak di TNI," pungkas Hendrata.

Selengkapnya