Dishub Jawab Kritik Soal Jlnt Casablanca Tak Aman Jadi Rute Silaturahride 2025

Sedang Trending 4 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

pendapatsaya.com, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo merespons adanya kritik dari beberapa organisasi terkait kegiatan bersepeda berbareng Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung nan melewati Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Casablanca.

Syafrin mengatakan bahwa perihal itu tak membahayakan. Namun diakuinya JLNT Casablanca memang sejatinya difungsikan untuk dilintasi kendaraan roda empat.

Hal tersebut lantaran ruas jalan itu didesain hanya mempunyai dua lajur dan tidak ada bahu jalan.

"Oleh karena itu, pada saat difungsikan sebagai lajur lampau lintas roda empat, tidak diperbolehkan sepeda motor dan pesepeda naik," kata Syafrin di Jakarta, Rabu (17/4/2025), dikutip dari Antara.

Menurut dia, adanya sepeda motor alias sepeda melintas di JLNT ketika digunakan untuk kendaraan roda empat bakal membahayakan. Hal itu lantaran terdapat potensi terjadinya senggolan dengan mobil sangat tinggi. Namun, ketika JLNT Casablanca ditutup untuk kendaraan umum, potensi itu bisa diantisipasi.

Kegiatan bersepeda nan direncanakan mempunyai rute sepanjang 39,27 kilometer bakal dimulai sejak pukul 05.00 hingga pukul 09.00 WIB pada Sabtu (19/4) mendatang.

Aktivitas olahraga itu bakal dimulai dari Balai Kota DKI-Bundaran HI-Simpang Susun Semanggi-Bundaran Senayan-Simpang Susun Semanggi-Intiland Tower-U-Turn Karet Bivak-JLNT Casablanca-U-Turn di atas Underpass Casablanca dan kembali ke Balai Kota DKI.

Sebelumnya, Komunitas Bike To Work (B2W) Indonesia mengkritik aktivitas bersepeda aktivitas "SilaturahRide 2025" nan bakal diikuti Gubernur Jakarta Pramono Anung pada 19 April. B2W menolak keras JLNT Casablanca dijadikan rute untuk bersepeda.

"Kami menyatakan penolakan, terutama lantaran rute bersepeda bakal melewati JLNT Casablanca--sebuah jalan nan jelas-jelas dilarang untuk dilintasi oleh sepeda menurut patokan norma nan berlaku," kata B2W.

"Sebuah jalan nan tahun 2021 pernah kami perjuangkan agar dikembalikan fungsinya sesuai patokan hukum," kata ahli bicara B2W Indonesia.

B2W menyampaikan pihaknya pernah diundang oleh Dishub DKI Jakarta untuk berbincang aktivitas tersebut pada 10 April. Namun pihaknya menyebut hanya mendengarkan paparan dengan konsep nan sudah final.

"Konsep sudah jadi. Rute sudah ditentukan. Dan nan diminta dari kami hanyalah tak bersuara dan menyetujui. Bahkan Dishub pun awalnya tidak merekomendasikan," kata B2W.

"Tapi entah mengapa, kemudian berubah. Katanya aman, lantaran jalan bakal ditutup dan hanya diikuti oleh rombongan sepeda," tulis B2W Indonesia.

Selengkapnya