ARTICLE AD BOX
Sebuah momen unik terjadi di sebuah hotel yang menjadi tempat menginap para pemain dan ofisial Timnas Indonesia. Insiden tersebut melibatkan Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY), dan pengamat sepak bola Tommy Welly, yang dikenal dengan nama Bung Towel.
Dalam sebuah episode Podcast Futbolitik, salah satu presenter mengungkapkan bahwa Shin Tae-yong hampir bertemu dengan Bung Towel di dalam lift hotel. Presenter itu menjelaskan situasi tersebut sebagai kejadian tak terduga. "Kebetulan kita satu hotel dengan para pemain timnas. Saat kita naik, lift berhenti di satu lantai tempat official dan pemain makan malam," ujarnya.
Ketika pintu lift hendak tertutup, Shin Tae-yong terlihat berjalan mendekati lift dengan niat untuk masuk. Namun, seorang ofisial tim langsung bereaksi untuk mencegah pertemuan itu terjadi. "Official lain melihat dan berteriak tutup, tutup. Jangan sampai diketemuin sama Shin Tae-yong," tambah presenter tersebut.
Menariknya, Bung Towel mengaku tidak melihat langsung sosok Shin Tae-yong dalam kejadian tersebut. Ia hanya menyebutnya sebagai "insiden lift" yang berlangsung cepat. "Jadi insiden di sebuah lift gitu ya. Insiden di lift setelah pertandingan, gue nggak lihat sih," ungkapnya.
Tommy Welly selama ini dikenal sebagai salah satu pengamat sepak bola yang kritis terhadap kinerja Shin Tae-yong, terutama setelah kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024. Pada turnamen tersebut, skuad Garuda gagal lolos dari fase grup, yang memicu gelombang kekecewaan di kalangan penggemar sepak bola nasional.
Bung Towel bahkan secara terbuka menyerukan agar Shin Tae-yong mengundurkan diri atau diberhentikan dari jabatannya. Ia juga menyinggung pernyataan Kepala Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, yang menolak pemecatan STY sebagai solusi. "Sumardji itu Exco PSSI, Ketua Badan Tim Nasional atau humasnya STY?" sindir Bung Towel.
Selain itu, Bung Towel menuding STY memainkan "politik sepak bola" sejak lama, termasuk saat terjadi pergantian kepemimpinan di PSSI dari Mochamad Iriawan (Iwan Bule) ke Erick Thohir.
Di sisi lain, Shin Tae-yong tetap optimis meski menghadapi kritik tajam. Ia mengakui hasil di Piala AFF 2024 tidak sesuai harapan, tetapi tetap bangga dengan performa skuad muda yang memiliki rata-rata usia 20,5 tahun. "Terima kasih banyak untuk para pemain kami yang telah bekerja keras dalam kompetisi AFF ini," ujar Shin Tae-yong.
Menurutnya, pengalaman di Piala AFF menjadi pelajaran berharga bagi para pemain muda untuk menghadapi tantangan di masa depan. Fokus utama STY kini adalah mempersiapkan Timnas Indonesia untuk putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Indonesia akan menghadapi tim-tim kuat seperti China, Bahrain, Australia, dan Jepang.
Shin Tae-yong percaya peluang lolos ke babak final tetap ada jika Indonesia mampu membukukan dua kemenangan dan dua hasil imbang dari enam pertandingan. "Kami akan melakukan yang terbaik untuk memastikan tim senior dapat mencapai Piala Dunia tahun depan. Tolong beri kami dukungan," tandasnya.
Dengan semangat juang para pemain muda yang terus berkembang dan dukungan penuh dari penggemar, Shin Tae-yong optimis Timnas Indonesia bisa meraih prestasi lebih baik di kancah internasional. "Sepak bola bukan hanya soal hasil, tetapi juga proses membangun mental dan kekompakan tim," tutupnya.