Dunia Terancam Polusi Plastik, Menteri Lh Hanif Faisol: Tahun 2040 Meningkat 3 Kali Lipat

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

pendapatsaya.com, Jakarta - Plastik telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan modern, berkah sifatnya nan serbaguna dan murah. Namun, sampah plastik membawa ancaman serius bagi lingkungan dan kehidupan di bumi.

Menteri Lingkungan Hidup (Menteri LH) Hanif Faisol Nurofiq menyebut, saat ini bumi terancam polusi plastik. Hal itu disampaikan pasca-pertemuan dalam The Intergovernmental Negotiating Committee on Plastic Pollution (INC-5) di Busan, Korea Selatan.

Menteri Hanif menyampaikan beberapa poin krusial mengenai ancaman sampah plastik nan menjadi perhatian global. Menurutnya, perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, serta polusi termasuk polusi plastik baik di daratan maupun lautan merupakan rumor lingkungan hidup dunia nan saling terkait.

"Permasalahan ini disebabkan oleh pola konsumsi dan produksi nan tidak berkelanjutan," ujar Hanif Faisol, dalam keterangannya diterima pendapatsaya.com, Rabu (1/1/2025).

Menurut laporan United Nations Environment Programme (UNEP), jumlah sampah plastik nan masuk ke ekosistem akuatik berpotensi meningkat nyaris tiga kali lipat pada tahun 2040, jika tidak ada upaya pencegahan.

"Pada 2016, polusi plastik tercatat sebesar 9-14 juta ton dan diperkirakan bakal meningkat mencapai 23-27 juta ton pada 2040," ucap Hanif Faisol.

Karena sifatnya nan transnasional dan lintas pemisah negara, serta ancaman serius dari polusi plastik khususnya pada lingkungan laut, sehingga mendorong disepakatinya United Nations Environment Assembly (UNEA) Resolusi 5/14 pada Maret 2022.

"Resolusi ini memberi mandat kepada Direktur Eksekutif UNEP untuk menyusun International Legally Binding Instrument (ILBI) untuk mengakhiri polusi plastik, termasuk di lingkungan laut, nan ditargetkan rampung pada akhir 2024," kata Menteri LH.

Selengkapnya