ARTICLE AD BOX
pendapatsaya.com, Jakarta - Pelawak Eko Hendro Purnomo namalain Eko Patrio dinonaktifkan sebagai Anggota DPR RI usai rumahnya ludes dijarah massa pada Agustus kemarin. Namun, Eko memilih pasrah. Soal keputusan itu, Dia menyerahkan sepenuhnya kepada partainya.
Hal itu disampaikan Eko Patrio saat bertandang ke Polda Metro Jaya pada Jumat (12/9/2025). Malam itu, adalah pertama kalinya Eko muncul dihadapan publik usai kejadian penjarahan.
"Urusan itu saya serahkan ke Partai Politik aja, saya udah enggak urusin. Buat saya nan krusial sekarang saya deket sama family aja, saya lillahi ta'ala," kata Eko dalam keterangannya di Polda Metro Jaya, dikutip pada Sabtu (13/9/2025).
Bagi dia, nan lebih utama saat ini menjaga keluarga. Eko mengaku tak memikirkan urusan penonaktifan, dia justru konsentrasi untuk memulihkan kondisi psikologis anak-anak dan istrinya, nan hingga sekarang tetap terguncang akibat penjarahan.
"Saya serahkan semua sebagai personil majelis alias apa, saya serahkan ke Ketum saya pak Zulkifli Hasan. Dan saya sekarang mau lebih memperbaiki psikologis anak-anak saya, memperbaiki psikologis istri saya, saya pikir lebih penting, semuanya konsentrasi ke family aja," ujar dia.
Kerja Keras Puluhan Tahun
Eko tak menampik hatinya hancur memandang rumah luluh lantak. Ia mengatakan, rumah itu jerih-payah nan meniti karir dari bawah hingga sekarang menjadi personil DPR RI. Rumah itu adalah simbol kerja kerasnya. Namun semua lenyap dalam satu malam.
"Jujur, ini memang hasil kerja keras saya dari puluhan tahun, kepala jadi kaki, kaki jadi kepala untuk memberikan nan terbaik buat family saya ialah rumah nan udah saya bangun dari hasil jerih payah saya," kata dia.
Insiden penjarahan itu juga membuatnya dan keluarganya terpukul. Anak-anaknya ikut kecewa, istrinya pun sempat susah menerima kenyataan. Namun Eko berupaya tegar. Anak dan istri terus dia kuatkan.
"Ya sedih kecewa iya, anak-anak saya juga, tapi saya membangun psikologisnya ya untuk maafkan mereka, dan mudah-mudahan tidak terulang dan terjadi lagi," ujar dia.
Jaga Hati Keluarga
Baginya, rumah bisa dibangun kembali, tapi menjaga keteguhan hati family jauh lebih penting. Kini, dia berbareng family tinggal di sebuah kontrakan sederhana di pinggiran Jakarta. Ia mau lebih banyak waktu untuk mendekatkan diri dengan istri dan anak-anaknya.
"Kalau bicara mau ngapain lagi saya ya mau deket sama family aja dulu, saya mau dekat dengan anak dan istri, mau bermohon sama keluarga. Sekarang, saya ikhlaskan semuanya, saya mau merefleksikan diri saya lebih baik lagi," ujar dia.