Emiten Tepung Roti (brrc) Melantai Di Bursa, Sahamnya Ngegas 22,8%

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, pendapatsaya.com - Perusahaan produsen tepung roti alias breadcrumbs PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Kamis, (9/1/2025).

Saat pembukaan, BRRC mencatatkan nilai Rp258 per lembar saham. BRRC telah sukses naik dengan peningkatan 22,86% di awal pembukaan perdagangan bursa.

Melalui Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO), BRRC melepas sekitar 291.500.000 saham alias setara 30,01% dari saham nan tersebar. BRRC menetapkan nilai saham perdana sebesar Rp 210, sehingga memperoleh biaya sebesar Rp61,215 miliar.

Menurut Direktur Utama Raja Roti Cemerlang Ari Sudarsono, pasar tepung roti mencapai Rp 1 triliun pada 2024 dan bakal semakin besar demandnya. Di luar kebutuhan pengguna existing, kebutuhan tepung roti pun secara nasional ditaksir jauh lebih besar.

BRRC saat ini memenuhi sekitar 9,6% kebutuhan tersebut. Perseroan meyakini potensi pasar tersebut jauh lebih besar mengingat tetap banyak kesempatan nan belum tergarap, ditambah dengan adanya program pemerintah ialah makan bergizi.

"Program makan bergizi cuma-cuma pemerintah memperbesar opportunity kami dalam memperbesar nomor penjualan," ungkap Ari dalam seremoni pencatatan saham perdananya dikutip Kamis, (9/1/2025).

Melalui program tersebut, penjualan breadcrumbs diperkirakan bakal meningkat hingga lima kali lipat. Pasalnya produk tepung roti alias tepung panir merupakan bahan baku untuk membikin layering atas produk-produk seperti nugget, chicken katsu, kroket, risol, dan sejenisnya nan menjadi menu program makan bergizi gratis.

"Dengan jumlah dan kapabilitas pabrik nan kami miliki, kami percaya dapat berkontribusi mensukseskan program makan bergizi gratis. Dan setelah IPO, kami juga bakal ekspansi pabrik ke beberapa kota besar Indonesia," kata Ari.

Bersamaan dengan IPO, BRRC juga bakal menerbitkan sebanyak-banyaknya 145.750.000 waran seri I secara cuma-cuma bagi pemegang saham baru. Jadi, penanammodal 2 saham baru bakal memperoleh satu waran seri I.

Ini berfaedah setiap pemegang waran mempunyai kewenangan untuk menebus 1 saham perseroan di Rp 210. Sehingga total penyelenggaraan waran seri I bakal meraup biaya maksimal Rp 30,60 miliar.

Dari publikasi waran dan saham ini, BRRC berencana untuk menggunakan hasil biaya IPO seluruhnya untuk modal kerja. Hal ini mencakup peningkatan persediaan bahan baku dan biaya operasional untuk mendukung pertumbuhan penjualan produk.


(ayh/ayh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: IPO Produsen Tepung Panir (BBRC), Simak Prospeknya!

Next Article 34 Emiten Listing di BEI Tahun Ini, Rata-Rata Cuma Galang Dana Rp151 M

Selengkapnya