ARTICLE AD BOX
Jakarta, pendapatsaya.com --
Gunung Semeru, nan terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mengalami erupsi pada Sabtu (13/9/2025) sore dengan ketinggian kolom letusan mencapai 500 meter di atas puncak.
Menurut Mukdas Sofian, petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, erupsi terjadi pada pukul 15.14 WIB dengan kolom abu vulkanik setinggi sekitar 4.176 meter di atas permukaan laut.
"Kolom abu terlihat berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal, mengarah ke utara dan barat laut," ujarnya dalam laporan tertulis nan diterima di Lumajang, seperti dilansir Antara, Sabtu (13/9).
Erupsi tersebut terekam pada seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan berjalan selama 115 detik. Mukdas menambahkan bahwa pada hari Sabtu, Gunung Semeru tercatat erupsi sebanyak lima kali.
Erupsi pertama terjadi pada pukul 00.59 WIB tanpa visual letusan nan teramati. Erupsi kedua pada pukul 05.09 WIB menghasilkan kolom letusan setinggi 400 meter di atas puncak.
Erupsi ketiga berjalan pada pukul 09.39 WIB, tidak terlihat secara visual namun terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan lama 122 detik.
Erupsi keempat terjadi pada pukul 13.45 WIB dengan kolom abu setinggi 300 meter di atas puncak, berwarna putih hingga kelabu, mengarah ke barat daya. Erupsi kelima terjadi pada pukul 15.14 WIB, sebagaimana disebutkan sebelumnya.
Saat ini, Gunung Semeru tetap berada pada status Waspada (Level II). Oleh lantaran itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah imbauan. Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga jarak 8 kilometer dari puncak, nan merupakan pusat erupsi.
Selain itu, aktivitas di luar jarak tersebut tidak diperbolehkan dalam radius 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan, lantaran berisiko terkena ekspansi awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Mukdas juga menekankan agar masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah alias puncak Gunung Semeru, mengingat ancaman lontaran batu pijar.
PVMBG mengimbau penduduk untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai alias lembah nan berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta anak-anak sungai dari Besuk Kobokan nan berpotensi dilanda lahar.
(wiw)
[Gambas:Video CNN]