Isu Pergantian Kapolri Dinilai Terlalu Dipaksakan

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

pendapatsaya.com, Jakarta - Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi, menilai rumor pergantian Kapolri Listyo Sigit Prabowo seperti terus dipaksakan.

"Padahal Istana dan DPR, dua lembaga negara nan memegang kewenangan sahih telah menutup pintu rapat-rapat bagi rumor ini," kata Haidar Alwi, Minggu (14/9/2025).

Namun entah kenapa, kata dia, tetap ada segelintir pihak nan terus meniupkan api gosip. "Mereka tahu berita itu bohong, tapi tetap kembali, berambisi publik termakan segmen nan dikemas seperti kebenaran," ungkap Haidar Alwi.

"Mari kita jujur: rumor semacam ini tidak lahir dari ketidaktahuan, melainkan dari niat buruk. Kapolri dijadikan bahan spekulasi, seolah-olah posisinya bisa digerogoti hanya dengan opini," sambungnya.

Padahal, kata Haidar, Polri sedang memikul tanggung jawab besar, menjaga keamanan pascakerusuhan, melindungi rakyat, menegakkan hukum, dan berdiri sebagai garda terdepan negara.

Ia mempertanyakan maksud menyebarkan rumor pergantian kapolri di tengah situasi saat ini. Katanya, nan demikian itu bukan sekadar manuver politik, melainkan serangan terhadap keteguhan lembaga negara.

Mereka nan terus memainkan wacana ini sesungguhnya sedang menguji kesabaran bangsa, seakan mau memandang apakah rakyat mudah terpecah hanya dengan berita bohong.

Sikap tegas Istana dan DPR, lanjut Haidar, adalah palu terakhir nan mematahkan prinsipnya. Tidak ada pergantian, tidak ada rencana tersembunyi, tidak ada intrik nan dibisikkan di kembali layar. 

Ia mengatakan, jika rumor ini tidak segera dihentikan, maka nan terbakar bukan hanya marwah Polri, melainkan juga kepercayaan rakyat terhadap negara. Dan ketika kepercayaan itu hancur, runtuhnya bukan hanya satu institusi, tetapi sendi-sendi kebangsaan kita.

"Oleh lantaran itu, hentikanlah. Sudahi. Jangan lagi kita membiarkan rumor ini meracuni percakapan publik. Hormatilah keputusan resmi negara, percayalah pada kebenaran nan sudah ditegaskan," pinta Haidar Alwi.

Selengkapnya