Menerka Pesan Prabowo Beri Peringatan Berulang Kali Ke Para Menteri

Sedang Trending 18 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, pendapatsaya.com --

Presiden Prabowo Subianto berulang kali mengingatkan kepada seluruh jajarannya untuk mengabdi penuh kepada rakyat Indonesia.

Terbaru, pada peresmian Groundbreaking Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik pada Minggu (29/6) pekan lalu, dia kembali mengingatkan para menterinya untuk bekerja dengan baik dan cepat.

"Saya terima kasih tim saya, kabinet saya semuanya kerja dengan baik, kerja dengan cepat, nan tidak bisa ikut sigap kita tinggalkan di pinggir jalan saja," kata Prabowo.

Ini bukan kali pertama dia memberikan peringatan keras ke jajarannya.

Pada masa enam bulan pemerintahannya, Prabowo telah memperingatkan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih nan dinilai tetap 'bandel' dan tak bekerja dengan betul untuk rakyat.

Dalam pidatonya di aktivitas Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) pada Rabu (5/2) lalu, Prabowo memberi peringatan bakal menindak menteri nan tidak berubah meski sudah berulang kali diberikan peringatan.

"Siapa nan bandel, siapa nan ndablek, siapa nan tidak mau ikut dengan aliran besar ini, dengan tuntutan rakyat pemerintah nan bersih, siapa nan tidak alim saya bakal tindak," ujarnya.

Direktur Eksekutif Center for Indonesian Governance and Development Policy (CIGDEP), Cusdiawan menilai peringatan nan disampaikan Prabowo berulangkali mengindikasikan adanya kemauan kuat presiden untuk membangun pemerintahan nan bersih.

Meski kerap memperingati para pembantunya, pada kesempatan lainnya Prabowo juga mengaku puas dengan keahlian para pembantunya.

Ia mengaku belum ada rencana melakukan kocok ulang kabinet namalain reshuffle.

Prabowo menyebut keahlian jajarannya sejauh ini baik. Ia pun mengaku andaikan ada kritik dan masukan nan dilayangkan itu merupakan perihal nan lumrah.

"Saya tidak ada rencana mau reshuffle, sementara saya menilai tim saya bekerja dengan baik," kata Prabowo usai aktivitas penutupan Konferensi Internasional Infrastruktur, Jakarta, Kamis (12/6).

Namun, di sisi lain, Cus mengatakan peringatan Prabowo itu bisa juga menunjukkan ketidakpuasannya sebagai kepala pemerintahan atas keahlian kabinet dalam mewujudkan sasaran pemerintahan.

Cus pun beranggapan pertimbangan kritis dari Prabowo itu tak cukup melalui pernyataannya di publik, melainkan butuh keberanian dalam tindakan konkret, salah satunya melalui reshuffle.

"Evaluasi ini bukan hanya dalam corak retorika, tetapi memerlukan tindakan nyata, salah satunya reshuffle tersebut jika mereka tidak bisa mengikuti ritme kerja nan digariskan," ucap Cus.

Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Pamulang itu pun mengklasifikasikan setidaknya ada dua kriteria menteri nan patut untuk di-reshuffle.

Kriteria pertama adalah menteri nan menuai kontroversi lantaran ada dugaan skandal norma nan berpotensi menggerus kepercayaan publik ke pemerintah.

Lalu kedua, adalah menteri nan ritme kerjanya dinilai kurang bisa menyesuaikan sasaran keahlian pemerintah.

Namun, di sisi lain Cus beranggapan perihal reshuffle, aspek keahlian bukan menjadi satu-satunya faktor, melainkan ada pertimbangan akibat politik juga.

"Di sinilah tantangan bagi kepemimpinan Prabowo, sejauh mana keseriusannya dalam mewujudkan visi-misi maupun program-programnya terutama ketika dihadapkan pada persoalan konfigurasi politik," ujar dia.

(mnf/wis)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya