ARTICLE AD BOX
Jakarta, pendapatsaya.com - Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pengawas lembaga pembiayaan Agusman mengungkapkan pembiayaan modal ventura nan merupakan salah satu corak pembiayaan utama untuk perusahaan rintisan (startup) tetap mengalami kontraksi, sedangkan untuk pinjaman online (pinjol) alias peer-to-peer lending (P2P) tetap mengalami pertumbuhan signifikan.
Agusman menyampaikan piutang pembiayaan multifinance naik 7,27% secara tahunan (yoy) pada November 2024 menjadi Rp 501,37 triliun. Meski tetap tumbuh, namun piutang pembiayaan tercatat melambat dari bulan Oktober lampau nan tercatat naik 8,37% yoy.
"Rasio pembiayaan macet (NPF) gross November sebesar 2,71%, di Oktober lampau 2,60%. NPF net 0,81% di November, sedangkan bulan Oktober lampau 0,77%. Gearing ratio turun jadi 2,23 kali, jauh di bawah pemisah maksimum 10 kali," jelas Agusman.
Secara spesifik, pembiayaan modal ventura hingga akhir November turun 7,46% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 16,09 triliun. Nilai kontraksi bulan November lebih sigap dibandingkan periode Oktober nan kontraksinya hanya 5,6%.
Sementara itu, untuk pembiayaan pinjol hingga akhir November 2024 nilai outstanding tumbuh 27,3% (yoy) menjadi Rp 75,6 triliun.
Sementara itu tingkat angsuran macet pinjol (TWP90) disebut tetap terjaga.
"Tingkat TWP90 terjaga di 2,52% per November 2024, dibandingkan pada Oktober 2,37%," terang Agusman dalam RDK Bulanan OJK, Selasa (7/1/2025).
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Siap-Siap! Aturan IPO & Listing di BEI Bakal Diperketat!
Next Article OJK Bekukan Aktivitas Perusahaan Ini lantaran Direksi Tabrak Aturan