ARTICLE AD BOX
Pemprov Sumut | pendapatsaya.com
Rabu, 02 Jul 2025 13:30 WIB

Jakarta, pendapatsaya.com --
Penangkapan Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sumatera Utara (Sumut) Topan Obaja Putra Ginting oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai memperkuat upaya bersih-bersih nan sedang dijalankan Gubernur Bobby Nasution.
Hal itu disampaikan oleh pengamat sekaligus Dekan FISIP Universitas Medan Area (UMA), Walid Mustafa Sembiring. Menurut Walid, langkah kepala wilayah nan baru menjabat untuk menertibkan jejeran birokrasi merupakan perihal wajar dan apalagi menjadi tren positif dalam upaya membangun tata kelola pemerintahan nan bersih dan transparan.
"Penangkapan Kadis PUPR bisa dilihat sebagai bagian dari tindakan bersih-bersih nan dilakukan Bobby. Ini justru memperlihatkan komitmen kuat beliau untuk menciptakan lingkungan kerja nan bebas dari korupsi," kata Walid, Senin (30/6).
Walid menambahkan, meski baru menjabat kurang dari setahun, sebanyak tiga pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut nan terjerat kasus korupsi. Dia menilai, situasi ini merupakan momentum krusial bagi Bobby untuk memperkuat integritas pemerintahan nan dipimpinnya.
"Ini menjadi pintu masuk bagi Gubernur untuk melakukan reformasi birokrasi lebih dalam. Di sisi lain perihal ini bakal semakin memudahkan beliau membangun sistem nan bersih," katanya.
Lebih jauh, Walid juga menyoroti rumor kedekatan antara Bobby dan tersangka Topan Ginting nan ramai dibahas di media. Menurutnya, kebenaran bahwa Topan tetap diproses norma menunjukkan bahwa Bobby tidak tebang pilih dalam penegakan aturan.
"Orang nan disebut dekat sekalipun, jika salah, tetap diproses. Ini sinyal kuat bahwa norma tetap bertindak bagi siapa saja. Bahkan Pak Gubernur secara terbuka menyatakan siap jika dimintai keterangan oleh KPK. Artinya, beliau tidak mau main-main dalam membangun pemerintahan nan bersih," katanya.
Walid berharap, kasus ini dapat menjadi pelajaran krusial bagi pejabat lainnya agar lebih berhati-hati dan menjunjung tinggi integritas dalam menjalankan tugas.
"Jangan main-main lagi. Kejadian ini cukup jadi sirine keras bagi semua pejabat," pungkas Walid.
(rea/rir)
[Gambas:Video CNN]