ARTICLE AD BOX
Jakarta, pendapatsaya.com --
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku belum tidur karena menangani banjir nan merendam ratusan RT di Jakarta sejak Minggu (6/7).
Ia mengatakan selama empat bulan menjabat, baru kali ini banjir terjadu bersamaan akibat curah hujan tinggi, banjir kiriman dan rob.
"Kalau dilihat mata saya, Ibu Ika (Kepala Dinas SDA) dan sebagainya, kami rata-rata belum ada nan tidur, lantaran memang baru pertama kali dalam kepemimpinan saya selama 4 bulan ini, inilah banjir nan terjadi bersamaan," kata Pramono di Cakung, Jakarta Timur, Senin (7/7).
"Yang pertama adalah banjir kiriman, nan kedua adalah banjir lantaran curah hujan nan ada di tempat di Jakarta, nan ketiga pas bersamaan, rob alias permukaan air lautnya naik," imbuh dia.
Ia menjelaskan permukaan air laut di Jakarta baru turun pada Minggu pukul 22.30 WIB. Pramono mengaku saat itu langsung memerintahkan jajarannya untuk mengerahkan pompa-pompa air.
"Kita menggunakan pompa nan dimiliki oleh pemerintah Jakarta, kurang lebih 600. Dari 600 pompa itu, lantaran airnya begitu banyak, akhirnya 10 pompa terbakar," ujarnya.
Pramono mengatakan jika pompa-pompa tidak digunakan pada Minggu malam, ada kemungkinan daerah-daerah strategis di Jakarta terendam banjir.
"Ibu Ika tadi bilang di luar logika lah, lantaran jam 10.30 itu sebenarnya belum bisa dipompa, tapi jika tidak dipompa, minta maaf, semalam itu beberapa wilayah nan strategis pasti bakal tergenang," kata dia.
"Tetapi akhirnya dipompa pelan-pelan daerah-daerah strategis seperti Bundaran HI, Istana dan sebagainya nan kita rawat jangan sampai apa, kena banjir sedikit pun," imbuh dia.
Menurut Pramono, banjir di Jakarta sudah mulai surut pada Senin pagi. Ia mengaku terus berkomunikasi dengan para wali kota sejak malam hingga pagi.
"Satu persatu Wali Kota Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, saya kontrol satu-satu sampai dengan jam 3 pagi pun, kami tetap berkomunikasi dan alhamdulillah jika memandang apa nan dilakukan di Jakarta, sekarang ini banjir tinggal sedikit ada di Jakarta Timur dan sedikit di Barat," ujarnya.
Berdasar laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), hingga Senin pukul 08.00 WIB, ada 100 RT dan tiga ruas jalan nan tergenang.
Banjir juga mengakibatkan ratusan warga mengungsi di beragam tempat.
(yoa/gil)
[Gambas:Video CNN]