ARTICLE AD BOX
pendapatsaya.com, Jakarta - Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyatakan, perisapan HUT PDIP pada 10 Januari mendatang melangkah lancar. Ia menyebut persiapan tak terganggu meski Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat ini terjerat kasus oleh KPK.
“Kami sama sekali tidak terganggu oleh perihal apapun. Karena ini agenda partai,” kata Said di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (8/1/2024).
Said juga memastikan seremoni HUT tidak bakal mundur dan tetap digelar Jumat, 10 Januari 2025 di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
“Tidak, tetap hari Jumat pukul 13.30 dari DPP, DPD, dan DPC semuanya untuk lewat Zoom, mendengarkan Ibu pidato, pidato Ketua Umum, setelah itu kawan-kawan DPD, DPC secara serentak,” kata dia.
Terkait siapa saja tokoh nan bakal diundang, Said menyatakan aktivitas digelar untuk internal saja dan secara sederhana.
“Nampaknya ini sederhana aja kita buat, sederhana,” pungkasnya.
PDIP Hormati Penggeledahan Rumah Sekjen Hasto Kristiyanto oleh KPK
Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyatakan pihaknya menghormati penggeledahan rumah Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan atau Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) andaikan dilakukan untuk melengkapi peralatan bukti.
"Datang ke rumah Pak Hasto nan di Bekasi, kan untuk melengkapi bukti-bukti nan diperlukan kira-kira. Kita hormati itu lantaran memang kewenangan melekat pada KPK," ujar Said di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (8/1/2025).
Said menyatakan, PDIP komitmen sejak awal menghormati abdi negara penegak norma dan meyakini KPK bakal bertindak profesional.
"Kami sungguh-sungguh menghormati kewenangan nan melekat pada KPK. Kami tidak punya pretensi bahwa KPK semestinya tidak perlu, KPK semestinya tidak seperti ini, itu tidak," ucap dia.
"Mari kita hormati proses, seluruh proses di KPK dengan azas peradukan tidak bersalah. Di satu sisi, ini kasusnya sudah 2020 dan mudah-mudahan ini bisa dilalui dengan baik," sambung Said.
Menurut dia, pihaknya tak mau berprasangka jelek ke KPK ataupun menimbulkan kegaduhan di publik ataupun internal partai mengenai kasus Hasto Kristiyanto.
"Dan tidak menimbulkan kegaduhan di publik bagi siapapun juga baik bagi KPK maupun bagi internal kami. Kami bakal jalani ini secara baik, secara sempurna untuk menunjukkan dan sekaligus memberikan pembelaan kepada publik bahwa siapapun di antara kami, kader PDI Perjuangan, kena kasus norma kami bakal alim seluruh prosesny," ucap Said.
Terkait pemanggilan Hasto oleh KPK pada Senin 6 Januari 2025, Said menjelaskan bahwa Hasto izin tidak datang lantaran tengah sibuk mempersiapkan HUT PDIP bukannya mangkir.
"Kan KPK awalnya tanggal 7 Januari 2025 memanggil Pak Sekjen, Pak Hasto. Pak Hasto lantaran ada kesibukan untuk mempersiapkan aktivitas HUT partai, minta waktu agar pemanggilan itu sesudah HUT partai, biasa saja memaknainya. Jangan kemudian, wah ini kebetulan mementumnya HUT partai, padahal sebelum HUT partai juga sudah dipanggil," kata dia.
"Pada saat nan sama kudu dihormati kesibukan Pak Hasto ketika menghadapi tanggal 10 Januari, hari ulang tahun partai," pungkas Said.