Sinopharm, Raksasa Farmasi China Yang Siap Ekspansi Ke Indonesia Dan Belarus

pendapatsaya.com, Jakarta - Sinopharm, perusahaan grup farmasi nasional milik China semakin menunjukkan taringnya di kancah global. Sinopharm dikelola langsung oleh Komisi Pengawasan dan Administrasi Aset Milik Negara di bawah Dewan Negara China. 

pendapatsaya.com berbareng sejumlah wartawan dari Asia-Pasifik nan tergabung dalam program China International Press Communication Center (CIPCC) berkesempatan untuk mengunjungi Sinopharm pada Kamis, 3 Juli 2025. 

Sinopharm mempunyai rantai industri komplit nan mencakup penelitian dan pengembangan (R&D), manufaktur, logistik dan distribusi, jaringan ritel, jasa kesehatan, teknologi rekayasa, pameran, upaya internasional, hingga pengembangan pengobatan tradisional China.

“Inti bisnis Sinopharm mencakup seluruh rantai industri medis secara lengkap. Beberapa label nan melekat pada Sinopharm antara lain, kami adalah pemasok farmasi terbesar ketiga di bumi dan nan terbesar di Asia,” kata Manajer Umum Sinopharm International Cabang Eropa Tengah dan Timur, Tong Xin. 

Ia juga memaparkan soal skala dan ambisi besar perusahaan ini. Dalam presentasi berdurasi nyaris 25 menit, Tong menyebut Sinopharm memiliki rencana ekspansi strategis ke Belarus dan Indonesia.

Menurut Tong, Sinopharm siap membangun rumah sakit, pusat logistik, dan pabrik farmasi berbareng mitra lokal. Mereka menawarkan solusi menyeluruh, mulai dari studi kelayakan, desain, konstruksi, penyediaan alat, hingga training dan manajemen.“Kami juga mencari kesempatan investasi di Belarus dan Indonesia untuk memperluas kehadiran kami,” kata dia.

Saat ini, Sinopharm telah menjalin kerja sama dengan mitra internasional di lima benua. Total, kerja sama telah dijalin dengan lebih dari 195 negara, sekitar 100 perusahaan farmasi dan peralatan medis ternama dunia, hingga organisasi internasional.“Kami telah mempunyai instansi perwakilan di Asia, termasuk Indonesia, India, Jepang, Korea, Makau, dan Timur Tengah. Di Eropa instansi perwakilan kami ada di Belarus, Eropa Barat, dan Eropa Tengah & Timur, serta Amerika Selatan dan Karibia,” jelasnya.