ARTICLE AD BOX
Jakarta, pendapatsaya.com - PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) bakal melantai perdana di Bursa Efek Indonesia dan menuntaskan penawaran umum perdana kepada publik alias initial public offering (IPO) pada perdagangan hari ini, Senin (13/1/2025).
Emiten nan bergerak di sektor properti dan real estate ini melepas sebanyak 566.894.500 saham alias 10% dari total saham nan ditempatkan dan disetor penuh.
Sebagai informasi, perseroan didirikan pada tahun 2000 dan bergerak dalam bagian pembangunan perumahan (real estate), nan mencakup upaya pembelian, penjualan, persewaan dan pengoperasian real estat baik nan dimiliki sendiri maupun disewa, seperti gedung apartemen, gedung kediaman dan gedung nonhunian (seperti akomodasi penyimpanan/gudang, mall, pusat perbelanjaan dan lainnya) serta penyediaan rumah dan flat alias apartemen dengan alias tanpa perabotan untuk digunakan secara permanen, baik dalam bulanan alias tahunan.
Termasuk aktivitas penjualan tanah, pengembangan gedung untuk dioperasikan sendiri (untuk penyewaan ruang-ruang di gedung tersebut), pembagian real estat menjadi tanah kavling tanpa pengembangan lahan dan pengoperasian area kediaman untuk rumah nan bisa dipindah-pindah.
Kegiatan upaya perseroan saat ini konsentrasi kepada pengembangan real estate di area Tangerang berbareng dengan dan melalui entitas anak.
Adapun untuk periode enam bulan nan berhujung pada tanggal 30 Juni 2024, pendapatan Perseroan kebanyakan berasal dari real estate mewakili lebih dari 99% total pendapatan neto konsolidasian perseroan.
Sebagai informasi, Bangun Kosambi Sukses (CBDK) mengumumkan dalam prospektus bahwa perusahaan mendapat support kuat dari Grup Agung Sedayu milik Sugianto Kusuma alias Aguan dan Grup Salim.
Aguan diketahui sebagai salah satu konglomerat Indonesia dari bagian properti. Agung Sedayu, perusahaan miliknya mempunyai lahan pengembangan dengan luas sekitar 8.000 hektare. Proyek-proyek nan dikembangkan ASG selain Pantai Indah Kapuk adalah The Langham Jakarta, PIK Avenue, The 101 Jakarta Sedayu Dharmawangsa, dan lainnya.
Agung Sedayu menggenggam saham CBDK secara tidak langsung melalui PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) sebanyak 51%. Lalu secara langsung, Agung Sedayu menggenggam 24,5%.
Lalu jejak Salim di CBDK terlihat dari PT Tunas Mekar Jaya. Perusahaan tersebut dimiliki oleh Hindarto Budiono (99,99%) dan Harris Then (0,0005%). Nama Hindarto Budiono memang asing di telinga masyarakat.
Hindarto saat ini tercatat sebagai salah satu dari empat pengendali di PANI dan sekaligus merupakan pemegang saham dengan kepemilikan tidak langsung terbesar.
Sementara itu, dirinya juga menjadi salah satu pemilik saham dengan porsi kepemilikan tidak langsung terbesar di emiten tambang emas-tembaga milik Grup Salim dan Keluarga Panigoro, Amman Mineral Internasional (AMMN)
Hindarto diketahui merupakan sosok nan bisnisnya banyak terafiliasi dengan Grup Salim. Sosok kelahiran 17 Juni 1954 di Purwodadi merupakan Komisaris Utama Net Sekuritas dan mempunyai 59,5% kepemilikan saham perusahaan agen tersebut. Net Sekuritas adalah agen dengan kode OK nan terafiliasi dengan Grup Salim.
Selain itu ada pula nama Arthur Salim di jejeran dewan CBDK. Arthur sebelumnya sempat duduk di posisi kunci perusahaan Grup Salim. Pada 2016, dia menjabat sebagai Business Development Tamaris Hydro, perusahaan milik Grup Salim di bagian daya baru terbarukan.
Lalu ada pula Phiong Phillipus Darma nan duduk di bangku komisaris. Tercatat Phiong lama berkarir di Grup Salim, seperti Indocement Tunggal Prakarsa, Asuransi Central Asia, Inti Salim Corpora, dan lain-lain.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Perusahaan Aguan Mau IPO, Simak Prospek & Valuasi CBDK!
Next Article Bungkam Kritik Warganet, Raja Properti Aguan Kasih Pujian Ini Soal IKN