Terdampak Banjir Jakarta, Puluhan Warga Jati Padang Jaksel Mengungsi Di Masjid

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

pendapatsaya.com, Jakarta - Sejumlah penduduk Kelurahan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan (Jaksel) mengungsi di Masjid Al Ridwan sebagai tempat penampungan sementara lantaran terdampak banjir di wilayah tersebut.

"Pengungsian sementara hanya di Jati Padang saja," ujar Kepala Satgas Korwil BPBD Jakarta Selatan Sukendar melansir Antara, Senin (7/7/2025).

Menurut dia, saat ini di area Jati Padang, tercatat satu RT terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 80 sentimeter (cm).

Penyebabnya, kata Sukendar, lantaran curah hujan tinggi dan luapan saluran penghubung (Phb) Sarua.

"Terdampak banjir sebanyak 23 kepala family (KK) alias 75 jiwa," ucap dia.

Berdasarkan info Badan Penanggulangan Bencana Daerah alias BPBD Jakarta hingga pukul 08.00 WIB, sebanyak 27 RT di Jakarta Selatan terendam banjir lantaran curah hujan tinggi dan luapan kali terdekat.

Satu RT di Tanjung Barat dengan ketinggian air mencapai 40 cm (luapan Kali Ciliwung). Lalu, 13 RT di Pela Mampang dengan ketinggian air mencapai 50-150 cm (luapan Kali Krukut).

Dua RT di Pengadegan, ketinggian air mencapai 30 cm, tujuh RT di Rawajati dengan ketinggian air mencapai 80-100 cm (luapan Kali Ciliwung). Kemudian, empat RT di Pejaten Timur dengan ketinggian air mencapai 50 cm curah hujan tinggi (luapan Kali Ciliwung).

Sebelumnya, hujan deras dan pasang air laut tinggi kembali menyebabkan banjir di sejumlah wilayah Jakarta pada Senin pagi (7/7/2025). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, sebanyak 100 Rukun Tetangga (RT) dan 3 ruas jalan tergenang banjir.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meninjau langsung proyek pembangunan tanggul rob di Muara Angke, Jakarta Utara. Proyek ini ditargetkan rampung pada akhir 2025 guna mengatasi banjir rob dan melindungi area pesisir dari akibat perubahan iklim.

Banjir Rendam 100 RT dan 3 Ruas Jalan di Jakarta, Ratusan Warga Mengungsi

Data tersebut diperoleh berasas pembaruan terakhir hingga pukul 08.00 WIB. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, menyebut bahwa banjir terjadi akibat curah hujan tinggi nan mengguyur DKI Jakarta dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir, ditambah dengan pasang air laut.

"BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 100 RT dan 3 ruas jalan, dengan ketinggian air bervariasi," kata Yohan dalam keterangannya, Senin (7/7/2025).

Yohan menjelaskan, banjir melanda empat wilayah administratif Jakarta. Namun, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur menjadi area nan paling parah terdampak.

Di Pela Mampang, Jakarta Selatan, ketinggian air mencapai 150 cm. Di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, banjir juga setinggi 150 cm melanda permukiman warga. Sementara itu, di ruas Jalan Adi Karya, Kedoya Selatan, air menggenang hingga 60 cm.

Rincian Pengungsian

Akibat banjir nan cukup tinggi, ratusan penduduk terpaksa mengungsi ke tempat aman. Berikut rincian pengungsi berasas info BPBD:

337 jiwa mengungsi di Cipinang Melayu.

156 jiwa mengungsi di Karet Tengsin.

119 jiwa mengungsi di Kampung Melayu.

Para pengungsi sementara ditampung di masjid dan gedung sekolah nan dijadikan posko darurat.

Petugas campuran dari BPBD DKI Jakarta, Dinas Sumber Daya Air (SDA), dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) terus berjibaku mengatasi banjir. Pompa-pompa air dikerahkan dan saluran air diperiksa agar berfaedah optimal.

"Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar Yohan.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi genangan susulan. Bila dalam keadaan darurat, BPBD DKI Jakarta mengingatkan penduduk untuk segera menghubungi nomor darurat 112. Layanan ini cuma-cuma dan aktif 24 jam.

Selengkapnya