ARTICLE AD BOX
Jakarta, pendapatsaya.com - PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) bakal segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan membidik biaya segar Rp 624,46 miliar. Beberapa konglomerat pun menjadi pemilik saham di kembali IPO ini.
RATU bakal melantai untuk pertama kalinya (IPO) pada 8 Januari 2024 besok. Sementara masa penawaran umum dimulai pada 2 Januari 2024 hingga 6 Januari 2024 dan penjatahan dan pengedaran saham juga telah dilakukan.
RATU mematok nilai IPO Rp1.150 dan menawarkan sebanyak 543.010.800 lembar saham, nan setara dengan 20% dari total modal nan ditempatkan dan disetor penuh. Sehingga, total biaya nan bakal diraup dari tindakan ini sebesar Rp624,46 miliar.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 190.053.800 lembar saham adalah saham baru nan diterbitkan oleh RATU, mewakili 7% dari total modal nan ditempatkan. Sisanya, ialah 352.957.000 lembar saham, merupakan saham divestasi milik RAJA, nan setara dengan 13% dari total modal nan ditempatkan.
Lantas, siapa pemilik dibalik saham RATU?
Mengutip prospektus, RATU dimiliki oleh Rukun Raharja Tbk (RAJA) dengan kepemilikan 99,99%. Sebanyak 0,004% saham digenggam oleh PT Rukun Prima Sarana milik RAJA dan Djauhar Maulidi.
Sementara itu, RAJA merupakan perusahaan milik Hapsoro. Dia berkolaborasi dengan Djauhar Maulidi, Medi Avianto, dan Arsjad Rasjid.
Bila dirinci, PT Sentosa Bersama Mitra menggenggam 35,23% saham RAJA. Lalu Hapsoro secara langsung mempunyai 28,24% sajam RAJA, PT Basis Utama Prima 11,9%, dan publik 24,63%.
Arsjad ikut mempunyai RATU secara tidak langsung melalui Basis Utama Prima, di mana dia merupakan pemilik 0,1% saham RAJA. Sebanyak 99,99% saham Basis Utama Prima adalah milik Hapsoro.
Lalu Hapsoro juga tercatat sebagai pemilik 85% saham Sentosa Bersama Mitra, berbareng dengan Djauhar Maulidi 10% dan Medi Avianto 5%.
Hapsoro, pengendali RATU dan RAJA adalah putra dari pengusaha Bambang Sukmonohadi. Dia menikah dengan Puan Maharani, anak Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri.
Pemegang saham perseorangan terbesar kedua di RAJA, induk RATU, adalah Djauhar Maulidi. Saat ini dia adalah kepala utama RAJA.
Nama selanjutnya adalah Medi Avianto nan juga tercatat sebagai penerima faedah terakhir PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) berbareng Hapsoro.
Dari aksinya ini, perusahaan bakal memanfaatkan biaya nan diperoleh dari IPO untuk mendukung aktivitas operasional dan pengembangan usaha. Setelah dikurangi biaya emisi saham baru, biaya ini bakal dialokasikan untuk kebutuhan modal kerja anak usaha, perusahaan asosiasi, dan perusahaan induk.
Adapun Raharja Energi Cepu, sebelumnya dikenal sebagai PT Syabas Usaha Migas dan PT DSME ENR Cepu nan didirikan pada tanggal 16 Oktober 2006. Saat ini, perseroan konsentrasi sebagai perusahaan holding dengan aktivitas utama pengelolaan investasi di sektor minyak dan gas bumi.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Anak Usaha RAJA Mau IPO di Awal Tahun, Simak Prospek RATU!
Next Article BRI Danareksa Bakal Bawa 2-3 IPO di Kuartal IV, Nilainya Segini