Waspada Perang Dagang - Data Genting As, Rupiah Masih Rawan Melemah!

Sedang Trending 5 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, pendapatsaya.com - Rupiah tetap potensi melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) di tengah sentimen perang jual beli dan wait and see info ekonomi genting.

Merujuk info Refinitiv, rupiah pada pekan lampau sukses menguat 0,15% secara point-to-point (ptp) dihadapan dolar AS. Rupiah berbalik arah ke area positif setelah pada pekan sebelumnya melemah sebesar 0,77%.

Sementara pada perdagangan Jumat (7/2/2025) kemarin, rupiah cukup perkasa dengan ditutup menguat 0,34% di level Rp 16.270/US$.

Penguatan rupiah seiring dengan tekanan indeks dolar AS (DXY) nan melandai ke kisaran level 108. dan menguatnya persediaan devisa RI.

Bank Indonesia (BI) merilis info persediaan devisa (cadev) terbaru nan mengalami kenaikan sebesar US$ 0,4 miliar menjadi US$ 156,1 miliar untuk periode Januari 2025

Posisi persediaan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor alias 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Meski begitu, pergerakan rupiah terlihat tetap volatile dan tetap berisiko melemah pada pekan ini.

Ada sejumlah aspek nan menekan mata duit RI seperti perkembangan perang jual beli nan tetap belum pasti, pekan lampau memang ada penundaan bagi kenaikan tarif impor AS untuk peralatan nan dikirim dari Meksiko dan Kanada.

Namun, sasaran kenaikan tarif ini bisa menjalar ke Uni Eropa, Taiwan, apalagi sampai produk krusial seperti microchip, migas, obat-obatan, dan lainnya.

Tak sampai disitu, pekan ini tetap banyak info genting dinanti, termasuk inflasi AS nan bakal rilis tengah pekan ini.

Teknikal Rupiah

Pergerakan rupiah meskipun pekan lampau menguat, tren nan terbentuk tetap dalam konsolidasi.

Potensi penguatan terdekat bisa dicermati support di Rp16.170/US$ nan diambil dari low candle intraday 24 Januari 2025. Sementara itu, untuk resistance alias potensi pelemahan nan bisa diuji dalam jangka pendek berada di Rp16.460/US$ nan didapatkan dari high candle intraday 3 Februari 2025.

Pergerakan rupiah melawan dolar ASFoto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS


(tsn/tsn)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Tarif Impor Trump Bikin Rupiah Anjlok, Dolar Tembus Rp16.400-an

Next Article Rupiah Menguat Tipis, Harga Dolar Sempat Sentuh Rp15.900

Selengkapnya