ARTICLE AD BOX
pendapatsaya.com
Sabtu, 05 Jul 2025 04:17 WIB

Jakarta, pendapatsaya.com --
Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra mengatakan terdapat kemungkinan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Brazil membahas kejadian meninggalnya Juliana Marins di sela pertemuan negara-negara personil BRICS.
Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan tampil pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) pada 6-7 Juli di Rio De Janeiro, Brazil.
"Kita dengarlah nanti, mungkin ada pembicaraan di sela-sela pembicaraan bilateral antara Presiden Prabowo dan Presiden Brazil bakal dikemukakan," kata Yusril dalam konvensi pers di Jakarta, Jumat.
Sejauh ini, jelas Yusril, Pemerintah Indonesia belum pernah menerima surat alias nota diplomatik apa pun dari Pemerintah Brazil nan mempertanyakan kejadian wafatnya penduduk negara tersebut di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, pada Kamis (26/6).
Pemerintah Brazil, kata Yusril, hanya mengirimkan pesawat Angkatan Udara-nya ke Bali untuk membawa jenazah Juliana pulang ke Brazil dan tidak ada komplain ataupun pertanyaan tentang kasus tersebut.
Kendati begitu, dia mengatakan bahwa memang terdapat banyak pernyataan nan muncul dari family maupun pembela kewenangan asasi manusia (HAM) dari The Federal Public Defender's Office of Brazil (FPDO).
Yusril memaklumi bahwa family Juliana sedang sedih dan bersungkawa atas meninggalnya salah satu personil mereka.
Yusril juga memahami tugas FPDO nan konsentrasi terhadap HAM, layaknya Komisi Nasional (Komnas) HAM di Indonesia.
Meski terdapat potensi pembicaraan Presiden RI dengan Presiden Brazil mengenai kejadian Juliana, Menko Yusril menuturkan kemungkinan Prabowo berjumpa dengan FPDO sangat mini lantaran tidak pada levelnya.
"Tapi, jika Presiden mau berjumpa family Juliana saya belum tahu. Itu pribadi ya dan kami belum menerima ada permintaan seperti itu," ucapnya.
(fra/antara/fra)
[Gambas:Video CNN]