ARTICLE AD BOX
Jakarta, pendapatsaya.com - Kekayaan para konglomerat di Indonesia tercatat terus berubah. Mayoritas dari mereka terpantau mengalami penurunan kekayaan harian.
Raja petrokimia Prajogo Pangestu tetap menduduki tahta nomor 1 terkaya di Indonesia. Mengutip dari Forbes, pemilik Grup Barito Pacific itu tercatat mempunyai total kekayaan bersih sebesar US$32,5 miliar alias sekitar Rp531,18 triliun.
Harta pemilik perusahan PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) hingga Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) ini mengalami kontraksi tajam selama beberapa hari perdagangan terakhir.
Di urutan kedua, Low Tuck Kwong mempunyai total kekayaan kekayaan sebesar US$28 miliar alias sekitar Rp457,63 triliun. Angka ini turun US$ 163 juta (Rp 2,64 triliun) per hari ini.
Dikenal sebagai raja batu bara, Low Tuck Kwong adalah pendiri Bayan Resources, sebuah perusahaan tambang batu bara di Indonesia.
Ia juga mengendalikan perusahaan daya terbarukan Singapura, Metis Energy (sebelumnya dikenal sebagai Manhattan Resources), dan mempunyai saham di The Farrer Park Company dan Samindo Resources. Dato Low juga merupakan penyokong SEAX Global, nan membangun sistem kabel laut bawah laut untuk konektivitas internet nan menghubungkan Singapura, Indonesia, dan Malaysia.
Sementara itu, sosok ketiga dan keempat nan menduduki daftar orang terkaya di RI adalah Hartono bersaudara, ialah Robert Budi Hartono dan Michael Hartono nan kekayaannya terdaftar secara terpisah. Kakak beradik pemilik Grup Djarum ini mendapatkan sebagian besar kekayaan dari hasil investasi mereka di PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).
Budi Hartono tercatat mempunyai kekayaan kekayaan sebesar US$22,2 miliar alias sekitar Rp362,8 triliun. Sementara itu Michael Bambang Hartono mempunyai kekayaan senilai US$21,4 miliar alias sekitar Rp349,76 triliun. Harta keduanya kompak turun 3,16% secara harian.
Di posisi kelima, konglomerat Indonesia asal India Sri Prakash Lohia mencatatkan kekayaan sebesar US$8,5 miliar alias Rp138,92 triliun. Lohia menjadi satu-satunya taipan nan hartanya stagnan di antara lima daftar orang terkaya tersebut.
Diketahui, Ia mendapat kekayaan ini sebagian besar dari upaya manufakturnya. Pada tahun 1976, Ia mendirikan PT Indorama Synthetics Tbk (INDR) berbareng sang Ayah nan menyediakan benang pintal. Dalam meniti karirnya, saat itu Ia tetap menjadi seorang remaja nan berumur 21 tahun.
Hingga saat ini PT Indorama Synthetics Tbk (INDR) menjadi perusahaan multinasional nan memproduksi tekstil ternama di Indonesia. Karena performa perusahaan nan juga baik, Sri Prakash nyaman menduduki 10 besar daftar orang terkaya Indonesia.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Menilik Prospek Saham Prajogo Pangestu di 2025
Next Article Saham Ambruk, Harta Prajogo Menguap Rp 180 T dalam Hitungan Menit