ARTICLE AD BOX
pendapatsaya.com
Minggu, 13 Jul 2025 10:08 WIB

Jakarta, pendapatsaya.com --
Kematian dosen Universitas Negeri Makassar (UNM) diketahui berjulukan Harlin Yusuf nan ditemukan tergantung di pohon Kampus Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Makassar tetap dalam penyelidikan.
"Betul, korban merupakan pengajar UNM. Saat ini jenazahnya tetap berada di RS Bhayangkara (divisum)," kata Kapolsek Rappocini Kompol Ismail saat dikonfirmasi wartawan di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (11/7),
Jenazah korban ditemukan penduduk telah tergantung di pohon kompleks Kampus Poltekkes Kementerian Kesehatan Makassar, Jalan Emmy Saelan, Kelurahan Tidung, Kecamatan Rappocini.
Warga langsung melaporkan ke polisi, dan selanjutnya dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengevakuasi korban untuk dibawa ke Rumah Sakit Bayangkara.
Dari pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban setelah dilakukan pemeriksaan di Rumah Sakit. Dugaan sementara korban meninggal lantaran bunuh diri.
Dari identifikasi tim Dokpol Polda Sulsel serta Inafis awalnya sempat kesulitan lantaran korban tidak mempunyai tanda pengenal. Namun akhirnya diketahui merupakan pengajar UNM, Jurusan Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP).
Polisi juga menemukan sepeda motor dengan nomor polisi DD 6618 FT diduga milik korban di dekat letak kejadian berdekatan dengan pohon korban ditemukan tergantung.
"Kami menerima laporan dari warga, ada orang gantung diri. Hasil pemeriksaan murni bunuh diri, tidak ada indikasi penganiayaan. Namun kami tetap menangani kasus ini," katanya menekankan.
Saat ditanyakan apa motif sampai korban mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri, kata Ismail, tetap proses pendalaman interogator dan belum menemukan petunjuk serta tetap mengumpulkan keterangan-keterangan.
Kepala Humas UNM Burhanuddin saat dikonfirmasi membenarkan bahwa korban adalah salah satu pengajar pengajar di UNM. "Betul, nan berkepentingan pengajar kami. Pihak fakultas sudah menyampaikan ucapan duka," katanya singkat.
Hal senada disampaikan Dekan FIP Prof Abdul Samad membenarkannya. "Beliau betul pengajar kami di Jurusan Pendidikan Khusus," ucapnya dengan singkat saat dikonfirmasi wartawan.
Korban diketahui pengajar pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja alias PPPK dan merupakan alumni dari Universitas Halu Oleo Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.
(antara/mik)
[Gambas:Video CNN]