Berkat Program Prabowo, Multifinance Bakal Ketiban Durian Runtuh

Sedang Trending 5 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, pendapatsaya.com - Program tiga juta rumah Presiden Prabowo Subianto bepotensi untuk mengerek keahlian perusahaan pembiayaan (PP) alias multifinance, khususnya nan mempunyai portofolio produk di pendanaan kepemilikan rumah.

Diketahui, Program 3 Juta Rumah adalah inisiatif nan dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto untuk membangun 3 juta unit rumah per tahun bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Tujuan utama program ini adalah mengatasi kekurangan perumahan (backlog) di masyarakat.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Agusman mengatakan, terdapat 50 perusahaan pembiayaan nan bergerak dalam pembiayaan perumahan per November 2024.

Perusahaan tersebut diketahui menyalurkan pembiayaan ke objek-objek mengenai perumahan, seperti rumah tinggal, ruko, rukan, dan apartemen. Perusahaan tersebut pun berpotensi mendapat durian runtuh berkah program 3 juta rumah ini.

"Ini bakal menjadi segmen nan potensial bagi perusahaan pembiayaan di tahun 2025 dan tahun-tahun mendatang," ungkap Agusman dalam Konferensi Pers OJK, Selasa, (14/1/2025).

Meski demikian, Agusman meminta perusahaan pembiayaan untuk meningkatkan sumber perdanaan dengan mencari pengganti sumber perdanaan nan dapat mendukung pembiayaan perumahan secara efektif dan aman.

Di sisi lain, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) dan BP Tappera datang untuk mendukung kesiapan biaya tersebut. Sepanjang 2018 hingga 2024, PT SMF telah menyalurkan pembiayaan sebanyak 709.956 unit dengan nominal Rp26,33 triliun.

Sedangkan penyaluran FLPP oleh BP Takpera dari tahun 2022 sampai 2024 telah menyalurkan pembiayaan FLPP sebanyak 655.300 unit dengan nominal sebesar Rp76,05 triliun.

Ke depan Target penyaluran FLPP telah diusulkan untuk ditingkatkan dari sebelumnya 220.000 menjadi 320.000 unit. Untuk memastikan kesiapan biaya guna mendukung peningkatan penyaluran FLPP tersebut, telah diusulkan juga porsi penanaan dari LJK penyalur nan meningkat dari sebelumnya 25% menjadi 50%.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Cara Multifinance Hadapi Kenaikan Opsen Pajak Kendaraan-PPN 12%

Next Article 6 Multifinance di Ujung Tanduk, Modal Masih Kurang dari Rp100 M

Selengkapnya