Bpbd Jakarta: Modifikasi Cuaca Fokus Pada Ancaman Hujan Ekstrem

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

pendapatsaya.com, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut bahwa modifikasi cuaca nan dilakukan Pemprov DKI Jakarta konsentrasi pada ancaman hujan ekstrem nan berpotensi menyebabkan musibah hidrometeorologi.

"OMC hanya dilaksanakan pada kondisi atmosfer nan diprakirakan bakal mengakibatkan bencana, sehingga tidak semua awan hujan bakal dilakukan penyemaian," kata Ketua Sub Kelompok Logistik dan Peralatan BPBD DKI Jakarta nan juga ahli bicara Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) 2025 Michael Sitanggang di Jakarta, Jumat (14/3/2025), seperti dilansir dari Antara.

Menurut dia, langkah-langkah mitigasi nan dilakukan termasuk penyemaian awan menggunakan unsur higroskopis untuk mempercepat presipitasi di letak nan lebih aman.

Ia mengatakan, bahan semai nan digunakan pada misi operasi hari ke empat ini ialah NaCl sebanyak 1,6 ton pada dua kali sorti dengan total jam terbang selama 4 jam 20 menit.

"Area semai pada sorti pertama di wilayah Pesisir Ujung Kulon, Perairan Selatan Banten dan Selat Sunda, sedangkan pada sorti kedua di wilayah Selat Sunda dan sekitar Ujung Kulon," ujarnya.

Pelaksanaan OMC hingga hari keempat ini sudah terlaksana 9 sorti dengan menggunakan 7,2 ton bahan semai NaCl food grade dengan total jam terbang selama 20 jam 10 menit.

Michael pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca nan dapat terjadi sewaktu-waktu.

"Berdasarkan info nan diterima selama 4 hari ke depan potensi hujan semakin meningkat. Kami meminta masyarakat untuk tetap siaga dan waspada menghadapi potensi perubahan cuaca Jakarta nan perubahannya sangat dinamis," kata dia.

Promosi 1

Potensi Hujan Lebat Jadi Perhatian Utama

Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), dan PT Rekayasa Atmosphere Indonesia (RAI).

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG Budi Harsoyo menjelaskan bahwa kajian terbaru, potensi hujan lebat dengan intensitas sedang hingga tinggi di beberapa wilayah menjadi perhatian utama.

"Analisis kondisi dinamika atmosfer, pada siang hingga awal hari terdapat potensi hujan ringan-sedang dan lebat di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten," katanya.

Budi menambahkan bahwa penyelenggaraan modifikasi cuaca dilaksanakan untuk mengendalikan curah hujan ekstrem di wilayah DKI Jakarta.

"Kami terus mengoptimalkan teknologi modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas curah hujan, sehingga potensi curah hujan ekstrem dapat berkurang, terutama di wilayah nan rentan terhadap banjir. Sementara itu, potensi hujan dengan intensitas ringan nan dianggap tidak membahayakan, bakal dibiarkan berjalan secara alami," ujarnya.

Selengkapnya