ARTICLE AD BOX
Viral di media sosial, rekaman kamera CCTV milik Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menimbulkan kontroversi karena diduga merekam aktivitas warga dari dalam rumah. Peristiwa ini diketahui dari unggahan akun Instagram @jakarta.keras pada Sabtu (28/12/2024).
Dalam unggahan tersebut, terlihat aktivitas sehari-hari warga yang terekam kamera CCTV, termasuk aktivitas dari dalam kamar. Hal ini menuai keprihatinan publik karena rekaman tersebut dapat diakses secara luas.
"Ini bisa-bisanya CCTV Pemkot dipasang di kamar warga," tulis Joko Eryanto dalam komentar di Facebook, seperti dikutip dari unggahan @jakarta.keras.
Rekaman yang beredar menunjukkan lokasi di dalam rumah warga RW 03, RT 08, dengan tulisan "Kuningan Cam Dalam 18" terlihat pada layar CCTV. Selama ini, warga memang dapat mengakses kamera CCTV Pemkot Semarang secara online melalui platform Pantau Semar, yang memantau berbagai titik di lingkungan RT dan RW.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Semarang, Soenarto, memberikan klarifikasi mengenai insiden ini. Menurutnya, CCTV tersebut merupakan bantuan dari Pemkot Semarang untuk RT 08 RW 03 Kelurahan Kuningan, Semarang Utara.
"CCTV bantuan Pemkot di RT 8 RW 3 dipasang sekitar satu bulan lalu di pertigaan kampung. Namun, kamera tersebut mengalami kerusakan dan kemudian diperbaiki secara mandiri oleh warga," ujar Soenarto dalam pernyataannya, Sabtu (28/12/2024).
Kasus ini menimbulkan kekhawatiran tentang privasi dan keamanan warga. Beberapa ahli keamanan digital mengingatkan pentingnya pengawasan terhadap pengaturan dan penggunaan CCTV publik untuk mencegah penyalahgunaan. "Setiap instalasi kamera pengawas harus mengikuti standar keamanan yang ketat, termasuk memastikan tidak melanggar privasi individu," ujar seorang pakar teknologi informasi yang tidak ingin disebutkan namanya.
Insiden ini menjadi pembelajaran penting bagi pihak terkait untuk memastikan pemasangan dan penggunaan CCTV memenuhi standar etika dan hukum yang berlaku, guna menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat tanpa mengorbankan privasi. Pemkot Semarang juga diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah ini dan memberikan jaminan kepada warganya.