ARTICLE AD BOX
Google dilaporkan akan menjadikan model kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) Gemini sebagai prioritas utama perusahaan pada tahun 2025. Langkah ini menandai fokus strategis besar perusahaan di tengah persaingan yang semakin ketat di industri teknologi.
Menurut laporan CNBC yang dikutip oleh Tech Crunch pada Sabtu (28/12), CEO Google Sundar Pichai menekankan bahwa tahun 2025 akan menjadi momen "kritis" bagi perusahaan. Hal ini disampaikan dalam pertemuan strategis pada 18 Desember 2024, yang rekaman audionya berhasil diperoleh CNBC.
"Saya pikir 2025 akan sangat penting," ujar Pichai. "Kita harus memahami urgensi momentum ini dan bergerak lebih cepat sebagai sebuah perusahaan. Taruhannya sangat tinggi."
Pichai merujuk pada periode di mana perusahaan teknologi, termasuk Google, melakukan investasi besar dalam pengembangan AI, yang hasilnya dapat memengaruhi lanskap industri secara signifikan. Salah satu proyek utama Google, Gemini, menjadi sorotan dalam strategi ini. Meskipun menunjukkan momentum yang kuat, Pichai mengakui bahwa masih ada kesenjangan yang harus diatasi.
"Kita memiliki beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan pada tahun 2025 untuk menutup kesenjangan tersebut dan memperkuat posisi kepemimpinan kita di bidang ini," tambahnya.
Gemini sendiri merupakan model AI yang dirancang untuk bekerja dengan berbagai format data, termasuk teks, gambar, audio, video, dan kode. Google pertama kali meluncurkan Gemini versi 1 pada tahun 2023. Baru-baru ini, perusahaan meluncurkan versi terbaru, Gemini 2.0 atau dikenal sebagai Gemini 2.0 Flash, yang hadir dalam format chatbot untuk pengguna global.
Pichai menegaskan bahwa peningkatan Gemini di sisi konsumen akan menjadi fokus utama perusahaan di tahun mendatang. "Meningkatkan Gemini di sisi konsumen akan menjadi fokus terbesar kita tahun depan," katanya.
Dengan pengumuman ini, Google tampaknya siap untuk memperkuat posisinya dalam persaingan teknologi berbasis AI, yang semakin menjadi inti inovasi industri teknologi global.