Samsung Galaxy Z Flip7: Ponsel Lipat Pertama Dengan Chipset Exynos 2500, Era Baru Tanpa Qualcomm

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Samsung dikabarkan akan menghadirkan Galaxy Z Flip7 sebagai ponsel lipat pertama yang ditenagai oleh chipset Exynos, menandai langkah signifikan dalam mengakhiri ketergantungannya pada Qualcomm.

Informasi ini berasal dari laporan media Korea, The Elec, yang mengutip sumber internal dari Samsung Electronics. Sumber tersebut menyampaikan bahwa Samsung berencana menggunakan Exynos 2500 sebagai otak utama Galaxy Z Flip7, mengonfirmasi rumor yang telah beredar sebelumnya.

Chipset Exynos 2500 akan diproduksi dengan teknologi manufaktur SF3 3nm generasi kedua yang dikembangkan oleh Samsung. Chip ini dirancang memiliki konfigurasi CPU 10-core yang mencakup core utama berkecepatan 3,3 GHz, dua core besar pada 2,75 GHz, lima core menengah pada 2,36 GHz, dan dua core efisiensi pada 1,8 GHz.

Selain performa prosesor, Exynos 2500 juga dilaporkan akan diperkuat dengan GPU Xclipse 950 berbasis arsitektur AMD RDNA. Dengan kombinasi ini, chipset tersebut diharapkan mampu memberikan kinerja grafis yang lebih baik, mendukung kebutuhan komputasi tinggi pada perangkat lipat modern.

Produksi massal Exynos 2500 dijadwalkan dimulai pada awal 2025. Chip ini akan dioptimalkan untuk Galaxy Z Flip7 yang kemungkinan besar diluncurkan pada pertengahan tahun yang sama.

Sebelumnya, Samsung juga sempat merencanakan penggunaan Exynos 2500 untuk lini Galaxy S25 series yang dijadwalkan rilis pada kuartal pertama 2025. Namun, rencana ini dibatalkan karena kinerja chipset tersebut dinilai belum memenuhi ekspektasi menjelang peluncuran.

Akibatnya, Galaxy S25 series akan tetap menggunakan prosesor dari Qualcomm, sementara Galaxy Z Flip7 akan menjadi model pertama yang mengadopsi chipset Exynos terbaru. Langkah ini dianggap sebagai strategi Samsung untuk menguji kemampuan Exynos 2500 sebelum memperluas penggunaannya ke perangkat lain.

Seorang analis teknologi menyebutkan bahwa keputusan Samsung ini mencerminkan upaya perusahaan untuk memperkuat kemandirian dalam rantai pasokan semikonduktornya. “Samsung mencoba membuktikan bahwa Exynos mampu bersaing di segmen premium, khususnya di kategori ponsel lipat yang terus berkembang,” ujarnya.

Dengan inovasi ini, Samsung diharapkan mampu memperkuat posisinya di pasar ponsel lipat sekaligus memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik melalui integrasi perangkat keras dan perangkat lunak yang lebih erat.

Artikel Terkait