Gus Yahya Di Sarasehan Ulama: Lebih Separuh Orang Indonesia Adalah Nu

Sedang Trending 6 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

pendapatsaya.com

Rabu, 05 Feb 2025 09:30 WIB

Ketum PBNU menyatakan dari 10 orang di jalanan, jika ditanya maka nan lima adalah penduduk NU. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD RAMDAN)

Jakarta, pendapatsaya.com --

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya mengatakan lebih dari separuh orang Indonesia saat ini merupakan penduduk Nahdlatul Ulama (NU).

Dia menyatakan perihal tersebut didapatkannya berasas hasil survevi, namun tak dijelaskan siapa nan menyurveinya dan kapan waktunya.

"Ya berasas survei ini lebih separuh Indonesia ini NU. Kalau kita tangkap orang di jalan 10 orang, nan 5 itu NU," kata Gus Yahya di Sarasehan Ulama NU, Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (4/2).

Gus Yahya mengatakan NU sekarang telah berkembang sebagai satu lingkungan budaya nan banget luas. Ia pun bercerita sering kali berjumpa dengan orang NU saat sedang berjalan-jalan sendirian.

"Kalau ada menteri datang itu rasanya kok NU semua gitu. Ya tadi saya bilang Pak Mu'ti [Mendikdasmen Abdul Mu'ti nan juga Sekum PP Muhammadiyah] ini, lantaran enggak tega sama Pak Haedar [Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir] saja," banyolan Gus Yahya.

NU dukung pemerintah

Pada kesempatan itu, Gus Yahya mengatakan NU mendukung pemerintah menghadirkan kebaikan kepada masyarakat lantaran NU mempunyai nilai dasar sebagai pengabdi dan pelayan masyarakat.

"Nahdlatul Ulama jelas, mempunyai nilai dasar untuk mengabdi, melayani, berkhidmat kepada masyarakat, berkhidmat kepada rakyat. Nahdlatul Ulama lahir lantaran didorong oleh kemauan untuk berupaya menghadirkan maslahat bagi masyarakat, bagi rakyat," kata dia.

Gus Yahya menegaskan NU berpendirian tak boleh melibatkan diri dalam kejuaraan kekuasaan. Baginya, NU kudu mendudukkan diri di tengah bangunan negara bangsa.

"Dalam beragam kesempatan kami menyampaikan NU tidak boleh terlibat alias melibatkan diri dalam entitas kolektif dalam kejuaraan kekuasaan dalam politik kita," lanjut Gus Yahya.

Gus Yahya berpendapat, lingkungan budaya NU nan begitu luas di Indonesia tidak boleh dibiarkan berkembang menjadi identitas politik. Karenanya, perihal demikian bakal rawan bagi kelangsungan bangsa dan negara.

"Nahdlatul Ulama tidak boleh dibiarkan tumbuh apalagi sengaja didorong untuk berkonsolidasi sebagai identitas politik, tidak boleh," tegas Gus Yahya. 

(rzr/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya