ARTICLE AD BOX
Jakarta, pendapatsaya.com - Bursa saham Asia Pasifik mulai bergerak mixed setelah keluar info Job Market AS nan lebih kuat memicu pesimisme terhadap laju penurunan suku kembang tahun ini.
Indeks referensi saham Jepang, Nikkei 225. terpantau 0,8% hingga berada di bawah 39.800, sementara Indeks Topix nan lebih luas turun 0,7%, menetap di 2.767 pada hari Rabu (8/1/2025), membalikkan untung dari sesi sebelumnya lantaran imbal hasil Treasury AS melonjak.
Saham Jepang juga mencerminkan tindakan jual nan didorong oleh teknologi di Wall Street semalam, didorong oleh kekhawatiran atas inflasi nan terus-menerus dan berkurangnya ekspektasi pemotongan suku kembang lebih lanjut oleh Federal Reserve.
Investor di Jepang juga menantikan info bayaran lokal minggu ini, nan dapat menawarkan wawasan lebih lanjut tentang prospek kebijakan moneter Bank of Japan (BoJ)
Kerugian nan signifikan terlihat pada saham-saham kelas berat indeks seperti IHI Corp (-2%), Mitsubishi Heavy Industries (-0,7%), SoftBank Group (-1,5%), Tokio Marine (-3,8%), dan Fast Retailing (-1,5%).
Sementara itu, di area Australia, Indeks S&P/ASX 200 tetap datar pada hari Rabu ini, lantaran penanammodal menunggu info inflasi bulanan terbaru Australia, nan diperkirakan bakal menunjukkan sedikit percepatan pada bulan November.
Saat ini, pasar memperkirakan kesempatan sebesar 55% bahwa Reserve Bank of Australia bakal menurunkan suku kembang tunai sebesar 25 pedoman poin menjadi 4,35% pada bulan Februari, dengan penurunan seperempat poin nan sepenuhnya diantisipasi pada bulan April.
Dari area Asia lain, ada indeks hang seng Hong kong dan shenzhen China nan sama-sama terjerembab di area merah, Sementara nan hijau hanya KOSPI dengan penguatan 0,79%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn/tsn)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Siap-Siap! Aturan IPO & Listing di BEI Bakal Diperketat!
Next Article Pasar Tenaga Kerja AS Melemah, Bursa Asia Tergelincir!