Kualitas Ifan Seventeen Jadi Dirut Pfn Diragukan, Begini Respons Istana

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

pendapatsaya.com, Jakarta - Pengangkatan Riefian Fajarsyah namalain Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Produksi Film Negara (PFN) oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menimbulkan kontroversi.

Banyak pihak meragukan kapasitas vokalis band Seventeen itu di bagian perfilman. Polemik ini pun sampai ke telinga Istana Kepresidenan.

Publik mempertanyakan pengalaman Ifan di bumi perfilman. Pertanyaan ini muncul lantaran latar belakang Ifan nan lebih dikenal sebagai vokalis band Seventeen.

Namun, Kementerian BUMN bersikeras bahwa Ifan mempunyai pengalaman nan cukup. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi pun percaya, pengangkatan Ifan sebagai Dirut PFN sudah melalui pertimbangan nan matang.

"Saya rasa penjelasan Kementerian BUMN sudah lebih dari cukup. Mereka pasti sudah punya pertimbangan nan matang," kata Hasan Nasbi kepada wartawan di Istana, Jakarta, Jumat (14/3/2025). 

Promosi 1

Polemik Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Bos PFN

Penunjukan Ifan sebagai Dirut PFN mendapat kritik dari beragam kalangan, termasuk tokoh Fedi Nuril. Fedi mempertanyakan perihal ini mengenai janji meritokrasi Presiden Prabowo Subianto. Ia mempertanyakan pengalaman dan prestasi Ifan di industri perfilman Indonesia.

“Kata @prabowo, ‘Kita kudu menuju ke arah merit (kemampuan) system. Prestasi!’ Tapi, nan diangkat menjadi Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) malah Ifan Seventeen, nan kemampuan, pengalaman, dan prestasinya dalam movie Indonesia enggak jelas,” tulis Fedi melalui unggahan di akun X-nya pada Rabu, (12/3/2025).

Kritik tersebut menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengangkatan pejabat negara. Publik menuntut penjelasan nan lebih rinci mengenai argumen di kembali penunjukan Ifan. Pro dan kontra atas keputusan ini terus bermunculan di media sosial.

Klarifikasi Kementerian BUMN dan PFN

Kementerian BUMN dan PFN memberikan penjelasan mengenai penunjukan Ifan. Mereka menekankan pengalaman Ifan di industri kreatif, meskipun dia dikenal sebagai musisi. Pihak PFN menyebut Ifan telah lama berkecimpung di bumi perfilman.

“Penting kami sampaikan bahwa terlepas dari latar belakang Pak Ifan sebagai musisi alias vokalis band Seventeen, Pak Ifan itu sebenarnya sudah cukup panjang terlibat dalam industri imajinatif ini,” kata Ihsan, Head of Corporate Secretary PFN, pada Rabu, (12/3/2025). 

Juru bicara Kementerian BUMN, Putri Violla juga memberikan penjelasan. Ia mengakui keraguan publik mengenai pengalaman Ifan. Namun, dia menekankan bahwa Ifan pernah menjadi produser film.

"Sebenarnya jika kita lihat dari kiprahnya itu Ifan bukan hanya di bumi musik saja. Ifan punya pengalaman jadi produser, sehingga kemudian kita harapkan bisa membawa perkembangan baru untuk PFN,” kata Putri.

Pengalaman Ifan di Industri Perfilman

Ifan Seventeen akhirnya angkat bicara mengenai polemik pengangkatan dirinya sebagai bos baru PT PFN. Dia menjawab keraguan publik atas kualitas dirinya dalam memimpin BUMN perfilman tersebut.

"Jadi kebetulan banyak publik nan belum tahu sebenarnya dari tahun 2019 saya itu udah punya PH, Production House. Di tahun 2021 saya tuh pernah memproduksi film, executive produser, salah satu movie nan paling laku di OTT nan dimiliki pemerintah Indonesia, sampai saat ini ya," kata Ifan kepada wartawan di Kantor PFN, Jakarta Timur, Jumat (14/3/2025).

Ifan menegaskan bahwa dia bukan hanya seorang musisi, tetapi juga mempunyai pengalaman luas di industri perfilman. Ia mengaku telah terlibat dalam beragam proyek film, baik sebagai produser maupun pelaksana produser.

Bahkan pada tahun 2020, dia kembali memproduseri movie berjudul 'Kemarin' nan mengangkat kisah nyata tentang peristiwa tsunami Selat Sunda pada 2018 nan turut dialami band Seventeen.  

"Jadi, terus sampai saat ini juga saya tetap sama temen-temen itu tetap aktif di production house. Jadi, ya mungkin, netizen (tahunya) saya penyanyi aja. Sebenernya di situ masalahnya, ketidaktahuan aja," kata Ifan.

Kondisi PT PFN nan Memprihatinkan

Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di PT PFN dan menemukan kondisi nan memprihatinkan. Bangunan lama, utang nan menumpuk, dan penghasilan tenaga kerja nan belum dibayarkan menjadi beberapa masalah nan ditemukan.

Dasco menyatakan keprihatinannya atas kondisi tersebut. "Kami telah memandang kondisi terkini perusahaan movie negara dan dengan keadaan nan cukup memprihatinkan, gedung lama, hutang banyak, penghasilan tenaga kerja tetap tertunggak, penghasilan dewan nan belum terbayar, dan operasional serta biaya produksi nan tersendat-sendat," ujarnya.

DPR RI menyatakan dukungannya terhadap PT PFN dan berkomitmen untuk membantu perusahaan tersebut keluar dari kesulitan. Dukungan DPR ini diharapkan dapat memberikan suntikan semangat bagi manajemen PT PFN dalam menjalankan program pembenahan.

Dasco berambisi PT PFN dapat menjadi pusat konten negara nan kuat dan bisa bersaing di industri perfilman nasional dan internasional. "Ya bagian dari dinamika kita sidak dan kita berpikiran bahwa betul-betul ini sangat kita dukung, dan kita bakal terus mendukung perusahaan movie ini menjadi pusat konten negara," kata Dasco.

Rencana Pembenahan Ifan Seventeen di PT PFN

Ifan Seventeen menyadari kondisi PT PFN nan memprihatinkan. Dia menyatakan telah merencanakan beberapa langkah pembenahan. Prioritas utamanya saat ini adalah menyelesaikan masalah tunggakan penghasilan karyawan.

"Karena saya memandang ada banyak sekali masalah nan ada di PFN nan perlu dibenahi. Ini jika saya analogikan begini, PFN ini, maksudnya begini, gimana orang bisa berkarya jika mereka perutnya aja tetap lapar? Ini nan dihadapi oleh PFN," katanya.

Setelah masalah penghasilan teratasi, Ifan bakal konsentrasi pada peningkatan operasional dan produksi movie di PT PFN. Ia berambisi dapat menghidupkan kembali kejayaan PT PFN.

"Setiap harinya setiap bulannya, ini masalahnya. Gaji dibayarkan proporsional, selama 6 bulan teman-teman gajinya banyak nan enggak lengkap. Jadi kita penuhi dulu perutnya, kenyang dulu, jangan lagi mikir perut, jangan lagi makan tiap hari, baru kelak kita pikirkan karya ke depannya," ujar Ifan memungkasi.

Kontroversi di Media Sosial dan Pembelaan Kementerian BUMN

Penunjukan Ifan Seventeen sebagai Dirut PFN memicu perdebatan hangat di media sosial. Berbagai komentar bermunculan, baik nan mendukung maupun nan menentang keputusan tersebut. Media massa juga turut meliput kontroversi ini.

Beberapa pihak menilai bahwa pengalaman Ifan di industri imajinatif sudah cukup. Namun, sebagian lain tetap meragukan kapasitasnya di bagian manajemen perusahaan perfilman. Debat ini menunjukkan sungguh sensitifnya rumor transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan.

Perdebatan ini juga menyoroti pentingnya kompetensi dan profesionalisme dalam pengangkatan pejabat publik. Publik berambisi agar penunjukan pejabat ke depan didasarkan pada meritokrasi dan bukan pada aspek lain di luar kompetensi.

Sementara itu, Kementerian BUMN menegaskan bahwa keputusan menunjuk Ifan sebagai Dirut PFN telah melalui pertimbangan nan matang. Mereka menilai Ifan mempunyai potensi untuk memimpin dan mengembangkan PFN. Hal ini menjadi poin krusial nan perlu diperhatikan.

Meskipun kontroversi tetap berlanjut, Kementerian BUMN tetap optimistis. Mereka percaya bahwa Ifan dapat membawa perubahan positif bagi PFN.

Selengkapnya