ARTICLE AD BOX
pendapatsaya.com, Jakarta Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa Amerika Serikat bakal selalu menjadi pemimpin nan sangat krusial di dunia.
Hal itu disampaikan Prabowo saat pernyataan pers berbareng Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Brussel, Belgia.
Prabowo memberikan pernyataan tersebut untuk menanggapi pertanyaan dari awak media tentang peran AS dan Eropa di kancah dunia.
Meskipun Amerika Serikat dianggap sebagai pemimpin dunia, Prabowo menekankan bahwa Eropa merupakan area nan krusial untuk peradaban dunia.
"Saya pikir Amerika Serikat bakal selalu menjadi pemimpin nan sangat krusial di dunia. Tetapi saya menganggap Eropa juga merupakan aspek nan sangat krusial dalam peradaban dunia," kata Presiden Prabowo, Senin awal hari (14/7/2025) dilansir Antara.
Prabowo Subianto menilai Eropa berada di garis terdepan dalam banyak bidang, seperti pengetahuan pengetahuan dan teknologi.
Selain itu, area Uni Eropa juga memainkan peran krusial dalam menegakkan nilai-nilai kerakyatan dan kewenangan asasi manusia.
"Kami menganggap Eropa tetap merupakan aspek nan sangat penting. Dan kami mau memandang Eropa nan sangat kuat. Katakanlah, kekuatan multipolar bakal berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas (dunia)," kata Prabowo.
Prabowo mengakui bahwa perubahan suasana telah memengaruhi kehidupan manusia. Menurutnya, industrialisasi menjadi kebenaran adanya akibat terhadap lingkungan, termasuk perubahan iklim.
"Kita memerlukan kekuatan-kekuatan besar nan berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas. Dan kami menganggap Eropa sangat penting," ucap Prabowo.
Di sela kunjungan kenegaraannya, Presiden Prabowo Subianto menggelar ratas soal penegakan norma dan kesiapsiagaan cuaca ekstrem berbareng tujuh Menko Kabinet Merah Putih secara daring dari Belgia. Presiden Prabowo berada di Belgia untuk menghadiri foru...
Prabowo Dapat Komitmen Uni Eropa soal Akses Mudah Visa Schengen bagi WNI
Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Markas Uni Eropa, Brussel, Belgia, pada Minggu (13/7/2025), menghasilkan sejumlah kesepakatan baru.
Salah satunya, masyarakat Indonesia diberi kesempatan mendapatkan visa Schengen untuk bisa mengunjungi sejumlah negara di Benua Eropa itu.
"Poin terakhir saya mengenai dengan hubungan antar masyarakat di dua negara. Mereka semestinya menjadi pihak pertama nan mendapat faedah dari hubungan kita nan semakin kuat. Jadi, saya senang untuk mengumumkan bahwa Komisi Eropa telah mengambil keputusan mengenai kaskade visa,” kata Ursula dalam konvensi pers di Markas Uni Eropa bersama Prabowo.
"Ini bermaksud bahwa, dari sekarang ke depan, penduduk Indonesia nan mengunjungi negara Uni Eropa untuk kali kedua bakal terpilih untuk visa multientry Schengen," lanjut Ursula.
Ursula menyampaikan, melalui kebijakan ini ke depan masyarakat Indonesia bakal lebih mudah mengunjungi negara-negara di Benua Eropa. Selain itu, aktivitas lain seperti berinvestasi, belajar juga bakal lebih fleksibel.
"Dengan singkat, kami membangun jembatan antara masyarakat kami. Pak Presiden, terima kasih sekali lagi lantaran sudah datang. Pesan nan kami sampaikan hari ini sangat kuat dan jelas," kata Ursula.
Menurut Ursula, kerja sama antara Eropa dan Indonesia berada di jalan nan berbeda, ialah keterbukaan, kemitraan, dan berbagi kesempatan nan sama.
"Sekarang saya menantikan penyelesaian perjanjian perdagangan bebas dengan cepat," ujar Ursula.