Matsama 2025, menag Optimistis Madrasah Cetak Pemimpin Bangsa Masa Depan

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

pendapatsaya.com, Jakarta - Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) 2025 resmi dibuka oleh Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta, Senin (14/7/2025). Acara ini menandai dimulainya masa pengenalan lingkungan madrasah secara serentak di seluruh Indonesia, dari tingkat Raudhatul Athfal (RA) hingga Madrasah Aliyah (MA).

Dalam sambutannya, Menteri Agama menyampaikan pesan kuat kepada seluruh siswa baru madrasah: jadilah pemimpin bangsa di masa depan nan berilmu, berakhlak, dan berbudi pekerti jujur.

“Madrasah adalah kawah candradimuka bagi lahirnya pemimpin bangsa. Di sinilah anak-anak Indonesia ditempa untuk pandai secara intelektual dan matang secara spiritual,” ujar Menag.

Dalam pembukaan Matsama 2025 yang disiarkan secara langsung ke madrasah se-Indonesia, Menag membagikan kisah inspiratif tentang Syekh Abdul Qadir Jailani nan sejak mini memegang teguh nilai kejujuran hingga bisa menyadarkan para perampok.

“Jadilah anak nan jujur dalam keadaan apa pun. Jangan pernah berbohong. Anak madrasah bukan hanya belajar ilmu, tapi juga belajar nilai dan keteladanan,” tegasnya.

Kualitas Madrasah Tak Kalah

Menag juga membagikan kisah pribadi bahwa ketiga anaknya merupakan alumni madrasah nan sekarang telah menempuh studi tinggi hingga menjadi dokter, termasuk lulusan kampus dalam dan luar negeri.

“Jangan ragukan kualitas madrasah. Anak-anak saya adalah bukti bahwa madrasah bisa mencetak generasi unggul di bagian apa pun—termasuk sains dan teknologi,” tuturnya.

Menag juga mengingatkan pentingnya peran pembimbing madrasah sebagai mursyid alias pembimbing spiritual. Guru madrasah kudu terus meningkatkan kapabilitas keilmuan sekaligus memperkuat aspek kontemplatif dan ruhani dalam proses pembelajaran.

“Guru bukan hanya pengajar, tapi pembimbing jiwa. Maka pembimbing madrasah perlu terus di-upgrade, bukan hanya metodologinya, tapi juga suasana batinnya,” ucapnya.

Acara pembukaan ditutup dengan pembacaan Surah Al-Fatihah, sebagai simbol dimulainya proses pembelajaran di madrasah dengan niat nan bersih dan hati nan suci.

“Pendidikan sejati dimulai dari pembersihan batin. Tazkiyah sebelum ta’lim. Ini nan menjadi kekuatan madrasah,” pungkas Menag.

Mendidik Anak nan Pintar dan Arif

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Amien Suyitno, membujuk seluruh siswa baru untuk mencintai madrasah sebagai corak cinta kepada Indonesia.

“Madrasah bukan sekadar tempat menuntut ilmu, tapi tempat menempa karakter kebangsaan. Tahun ini, tema kita adalah: Cinta Madrasah, Cinta Indonesia,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa madrasah tidak hanya mendidik anak menjadi pintar, tetapi juga arif.

“Semua orang arif pasti pintar, tapi tidak semua orang pandai itu arif. Di madrasah, anak-anak tidak hanya dibekali nalar, tapi juga nurani,” imbuhnya.

MATSAMA alias Masa Ta’aruf Siswa Madrasah merupakan program pengenalan budaya madrasah kepada siswa baru. Kegiatan ini dirancang untuk membentuk karakter siswa nan disiplin, berakhlak, dan mencintai nilai-nilai keislaman sejak dini.

Infografis

Selengkapnya