Pramono Anung Tegaskan Kasus Campak Di Jakarta Terkendali

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

pendapatsaya.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan kasus campak di ibu kota tetap terkendali. Ia menyebut, tidak ada peningkatan kasus nan signifikan di dua titik sebaran dibandingkan dengan tahun lalu.

"Jakarta saat ini perihal nan berangkaian dengan balang sebenarnya tidak ada sesuatu peningkatan seperti nan terjadi di provinsi lain, memang ada dua spot ialah di Cilincing dan Cengkareng. Besaran angkanya dibandingkan tahun lampau relatif nyaris sama," kata Pramono di Jakarta, dikutip Minggu (14/9/2025). 

Menurut Pramono, kasus balang di Jakarta tidak separah nan dikhawatirkan. Meski begitu, dia menegaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov), tetap melakukan langkah antisipasi untuk memutus rantai penularan.

"Kami berupaya memotong penularan dan sebagainya. nan kami khawatirkan justru jika ada penularan dari luar masuk ke Jakarta, tetapi per hari ini di Jakarta tidak ada peningkatan," ujarnya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyebut, kasus balang di Jakarta mengalami peningkatan akhir-akhir ini. Tercatat, terdapat 218 kasus balang dan 63 kasus rubela nan sudah terkonfirmasi sejak Januari hingga September 2025.

Meski tidak ada laporan kematian sampai saat ini, Dinkes DKI Jakarta menyampaikan pentingnya pencegahan penyakit balang sejak dari rumah. Berbagai upaya dan langkah sigap pun telah dilakukan agar kasus terjadinya balang dan rubela tidak meluas.

Campak Tak Boleh Dibiarkan

Menurut Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, langkah sigap nan diambil jejeran Dinkes DKI Jakarta untuk mencegah penyakit campak, salah satunya melalui respons penanggulangan berjulukan ORI (Outbreak Response Immunization). Ratusan anak diimunisasi agar kasus tidak menyebar.

"Kalau ada kasus balang tidak boleh dibiarkan, kita kudu melakukan suatu respons. Jadi kita hitung ada sekian anak nan kudu dilakukan imunisasi agar kasusnya tidak meluas," kata dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (10/9/2025).

Ani menyampaikan, penyelenggaraan ORI difokuskan di wilayah dengan peningkatan kasus balang tertinggi, ialah Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng. Sasaran imunisasi sekitar 9.000 anak, dengan cakupan nan sudah mencapai 77,22 persen.

Ani menjelaskan, upaya ini kudu terus dilakukan mengingat balang merupakan salah satu penyakit menular dengan tingkat penyebaran nan sangat sigap daripada penyakit menular lainnya.

"Virus penyebab balang adalah morbillivirus nan menular melalui udara, percikan batuk, sekresi hidung, alias barang-barang nan terkontaminasi. Ini cukup mudah dan sigap penularannya, dan balang bisa menjadi serius jika menyerang anak-anak kita," jelas Ani.

Ani menyampaikan, kunci utama pencegahan balang adalah imunisasi. Dia bilang, imunisasi balang pertama diberikan pada usia 9 bulan, kemudian diulang pada usia 18 bulan, dan dosis ketiga diberikan saat anak memasuki usia sekolah dasar.

"Imunisasi ini adalah salah satu tameng alias pencegahan nan sangat efektif untuk mencegah penularan penyakit campak," ucapnya.

Selain imunisasi, Ani juga menekankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Ani mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan serta membiasakan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum beraktivitas.

Selengkapnya