ARTICLE AD BOX
Jakarta, pendapatsaya.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerima laporan atas dugaan pembobolan rekening biaya pengguna (RDN) PT Panca Global Sekuritas (PGS), anak upaya PT Panca Global Kapital Tbk (PEGE), di PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Menurut info nan beredar, total kerugian mencapai Rp 70 miliar. Namun, manajemen PGS masih melakukan verifikasi lebih lanjut mengenai jumlah kerugian tersebut.
Deputi Komisioner Pengawas Emiten, Transaksi Efek, dan Pemeriksaan Khusus OJK I. B. Aditya Jayaantara mengatakan Otoritas telah mengadakan rapat koordinasi mengenai kejadian tersebut.
"Sudah ada laporan dan tim OJK sudah rapat koordinasi dengan Self Regulatory Organization (SRO) dalam perihal ini Bursa Efek Indonesia dan Kustodian Sentral Efek Indonesia," tutur Aditya kepada pendapatsaya.com, Jumat (12/9).
Sebagai info RDN adalah rekening unik nan wajib dimiliki oleh penanammodal untuk melakukan transaksi di pasar modal, seperti jual-beli saham, reksa dana, dan obligasi. Rekening ini berfaedah sebagai perantara antara biaya pribadi penanammodal dan perusahaan sekuritas, memastikan biaya kondusif dan terkelola terpisah untuk transaksi efek.
BCA Buka Suara soal Dugaan Pembobolan Rekening Sekuritas Rp 70 Miliar
Corporate Secretary PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) I Ketut Alam Wangsawijaya mengatakan saat ini BCA sedang melakukan investigasi mendalam terhadap kejadian tersebut, bersama-sama dengan perusahaan sekuritas terkait.
"Sehubungan dengan info mengenai Rekening Dana Nasabah (RDN) BCA di salah satu perusahaan sekuritas, dapat kami pastikan bahwa sistem BCA aman. Saat ini, BCA sedang melakukan investigasi mendalam terhadap kejadian tersebut, bersama-sama dengan perusahaan sekuritas terkait," ungkap Ketut dalam keterbukaan info BEI, Jumat, (12/9).
Lebih jauh, BCA telah melakukan langkah-langkah nan diperlukan, termasuk berkoordinasi dengan pihak sekuritas dan lembaga penerima dana. BCA berkomitmen mendukung investigasi dari seluruh pihak terkait.
"BCA senantiasa melakukan pengamanan info dengan menerapkan strategi dan standar keamanan berlapis, serta mitigasi akibat nan diperlukan untuk menjaga keamanan info dan transaksi digital," kata dia.
Kronologi Pembobolan Rekening Sekuritas di BCA Rp 70 Miliar
PEGE menjelaskan bahwa PGS pada 9 September 2025 telah mengalami kejadian berupa adanya penarikan biaya pada RDN secara berulang dan dilakukan dalam jangka waktu nan relatif singkat dan melibatkan pengalihan biaya dengan tujuan di luar rekening nan telah didaftarkan sebelumnya oleh PGS (whitelist). Diduga transfer keluar melalui BCA Klik Bisnis.
Manajemen PGS tetap melakukan verifikasi dan berkoordinasi dengan Pihak Bank RDN untuk mengetahui jumlah kerugian akibat kejadian tersebut.
"Sehubungan dengan Informasi nan telah beredar di masyarakat mengenai perkiraan kerugian, dalam perihal ini kami tanggapi bahwa jumlah tersebut tidak mencapai nomor tersebut dan Manajemen PGS telah melakukan tindakan pada tanggal 10 September 2025 dengan mengembalikan biaya pada RDN nan terdampak," tulis manajemen melalui keterbukaan informasi, Jumat (12/9).
Entitas anak pada saat ini juga telah melakukan tindakan menonaktifkan sistem nan diduga telah mengalami gangguan, sehingga berakibat pada akses platform perdagangan online. Tindakan ini dilakukan di bawah koordinasi Self Regulatory Organization (SRO).
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Pacu Pertumbuhan, Bank Digital Genjot "Fee Based Income"& AI