Said Abdullah Sebut Koperasi Masih Jadi Harapan Ekonomi Kerakyatan

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

pendapatsaya.com, Jakarta Ketua Dewan Pengawas (Dewas) Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Said Abdullah mengingatkan bakal pentingnya koperasi sebagai upaya rakyat.

Adapun ini disampaikannya dalam rangka memperingati Hari Koperasi Nasional nan jatuh pada hari ini, Sabtu 12 Juli 2025.

Said menegaskan, aktivitas koperasi sejak awal menyatu dengan semangat perjuangan nasional, di mana melalui pemikiran Wakil Presiden Pertama RI, Mohammad Hatta, nan menjadikan koperasi sebagai gerakan ekonomi kerakyatan dan menjadi salah satu pilar krusial dalam pembangunan ekonomi nasional.

"Koperasi tumbuh dari semangat rakyat menghimpun diri dalam aktivitas ekonomi secara mandiri. Koperasi sebagai kumpulan rakyat menghimpun modal, namun kedudukan personil koperasi setara, tidak dibedakan berasas jumlah setoran modal seperti layaknya perseroan. Dari Modal nan terkumpul, koperasi membangun upaya nan minimal melayani anggotanya sendiri," kata Said dalam keterangannya, Sabtu (12/7/2025).

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah menyebut, koperasi menjadi sarana pendidikan rakyat dan berhimpun, bukan semata urusan ekonomi, tetapi juga pengembangan diri melalui beragam aktivitas pendidikan, dan membangun bonding komunal, untuk mewujudkan aktivitas gerakan perubahan sosial lebih luas.

"Koperasi sebagai pemasok dan pilar pembangunan. Dengan meluasnya aktivitas koperasi, maka aktivitas ekonomi juga bakal meluas. Modal nan terkumpul semakin besar, namun dimiliki banyak orang, sehingga koperasi menggerakan ekonomi lebih besar, namun kepemilikannya tidak disegelintir orang. Dengan demikian upaya koperasi mengurangi kesenjangan sosial," ungkap dia.

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) menilai, koperasi merupakan perwujudan paling kongkrit dari maksud perekonomian Pancasila. Di mana, nilai-nilai Pancasila menubuh dalam praktik perkoperasian.

"Di dalam koperasi ada gotong-royong, upaya perekonomian disusun modal berbareng dan untuk kemakmuran bersama, pengambilan keputusan dilakukan secara demokratis lantaran semua personil kedudukannya setara tanpa memandang setoran modalnya," jelas Said.

Namun, dengan seluruh nilai dan praktik koperasi nan ideal tersebut, lanjut dia, tetap banyak dijumpai koperasi Indonesia menghadapi sejumlah tantangan nan tak mudah.

Selengkapnya