Sby Tak Suka Pemimpin Dunia Yang Anggap Climate Change Hoaks

Sedang Trending 7 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, pendapatsaya.com --

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku tidak suka memandang pemimpin bumi nan menyepelekan rumor perubahan iklim, apalagi hingga menganggap topik itu hoaks serta buletin bohong belaka.

Ia menilai pemimpin bumi nan acuh terhadap rumor lingkungan pada masa sekarang itu tidak bertanggung jawab karena mereka memegang peran krusial terhadap masa depan umat manusia.

"Sejujurnya, saya juga resah jika kita terlambat menyadari, terlambat berbuat," ungkap SBY dalam peluncuran video musik Save Our World di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Selasa (1/7).

"Saya tidak suka jika ada pemimpin bumi nan tidak peduli dan menganggap rumor lingkungan alias climate change itu hoaks alias fake news nan tidak ada gunanya. Saya kira nan seperti itu tidak bertanggung jawab," lanjutnya.

SBY kemudian menegaskan bahwa persoalan suasana dan ancaman di baliknya memang nyata. Ia tidak bermaksud menakut-nakuti lantaran situasi tersebut terbukti lewat banyak riset dan temuan.

Ia menyerukan semua pemimpin, termasuk semua tingkatan di Indonesia, berkomitmen mendorong kerja sama demi keselamatan Bumi.

SBY juga kembali menegaskan pemimpin bumi dapat bertanggung jawab dengan mewujudkan perjanjian negara mengenai penanganan iklim, seperti nan tertuang dalam Paris Agreement.

"Ini bukan menakut-nakuti, tetapi nyata. Semua pemimpin, termasuk di Indonesia, apa pun stratanya mempunyai tanggung jawab dan tanggungjawab moral untuk menyampaikan kepada semua untuk bekerja sama menyelamatkan Bumi," ungkapnya.

"Semua perjanjian negara kudu diwujudkan. Hanya dengan langkah itu Insyaallah masa depan terjaga bumi selamat," sambung SBY.

Seruan ini diungkapkan SBY ketika merilis video musik lagu Save Our World ciptaannya. Lagu itu ditulis ketika SBY tetap menjabat sebagai kepala negara Indonesia, tepatnya saat memimpin dan datang dalam Konferensi Internasional tentang Perubahan Iklim dan Penyelamatan Hutan di Oslo, Norwegia, pada 2010.

SBY mengatakan lagu itu diciptakan sebagai corak ekspresi hati dan pikiran, serta mimpinya terhadap bumi nan lebih peduli dengan keselamatan umat manusia di Bumi.

Ia meyakini Bumi, satu-satunya tempat tinggal umat manusia, perlu mendapat kepedulian lebih seiring beragam masalah suasana dan lingkungan. Lewat lagu ini pula, SBY percaya bahwa Bumi tetap dapat diselamatkan jika seluruh bumi bekerja sama mengatasi setiap persoalan iklim.

Save Our World dirilis dengan menggandeng 35 musisi Indonesia lintas generasi, seperti mendiang Titiek Puspa, Vina Panduwinata, Ariyo Wahab, Saykoji, hingga Novia Bachmid. SBY juga membujuk Tohpati untuk mengaransemen ulang lagu tersebut.

Sementara itu, SBY dikenal sebagai sosok nan kegemaran menggeluti kesenian, seperti melukis, menulis puisi, dan bermusik. SBY pernah menjadi personil band berjulukan Gaya Teruna di masa mudanya.

Di tengah masa kedudukan sebagai Presiden ke-6 RI, SBY apalagi tetap produktif dalam bermusik. Ia tercatat pernah mengeluarkan tiga album penuh.

Album perdananya nan berjudul Rinduku Padamu rilis pada 2007, diikuti album Evolusi pada 2009 nan merupakan hasil kerjasama dengan mendiang Yockie Suryoprayogo, dan album Ku Yakin Sampai Di Sana setahun kemudian.

(frl/fea)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya