2 Strategi Jitu Investasi Saham Warren Buffett, Investor 'auto Cuan'

Sedang Trending 5 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, pendapatsaya.com - Bagi para investor, Warren Buffett menjadi salah satu panutan nan ditiru dalam investasi saham. Bagaimana tidak, Ketua Berkshire Hathaway itu telah sukses apalagi menjadi salah satu konglomerat terkaya di dunia.

Dalam berinvestasi, Buffett mempunyai strategi khusus. Ada dua strategi utama nan dia gunakan.

Para penanammodal saham pun perlu tahu dan mungkin bisa diterapkan dalam berinvestasi. Berikut dua strategi utama Buffett dikutip dari Investor's Business Daily.

Strategi Investasi Berkshire Hathaway

Saham Apple termasuk dalam lima kepemilikan teratas dalam portofolio Berkshire Hathaway berasas jumlah saham. Namun, saham ini dengan mudah menempati posisi No. 1 berasas nilai pasar.

Pada akhir September, saham Apple tersebut berbobot US$69,9 miliar.

Bahkan, Anda dapat menyebut Apple sebagai contoh saham Warren Buffett lantaran pendapatan, laba, dan manajemennya nan kuat.

Saham Buffett teratas condong menjadi penanam dividen. Ambil contoh Coca-Cola, nan telah menumbuhkan dividen selama lebih dari 50 tahun.

Antara tahun 1965 dan 2023, portofolio saham Berkshire Hathaway membukukan untung tahunan campuran sebesar 19,8%. Itu nyaris dua kali lipat dari untung indeks S&P 500 sebesar 10,2%, termasuk dividen.

Tahan Jangka Panjang

Buffett dikenal sebagai penanammodal nan suka membeli dan menahannya untuk jangka panjang, memegang saham selama bertahun-tahun dan apalagi puluhan tahun. Namun, akhir-akhir ini terjadi pergantian saham nan cepat.

Sejak 2020, legenda investasi ini telah menjual banyak saham keuangan, obat-obatan, dan maskapai penerbangan, tidak lama setelah membelinya untuk pertama kalinya.

Namun, Buffett terus memprioritaskan pencarian dan pembelian saham berbobot dengan nilai nan wajar dan menahannya untuk jangka panjang. Dia dengan sabar membangun posisi tersebut dari waktu ke waktu.

Mengutip Investor's Business Daily, Buffett telah mempunyai Coca-Cola sejak 1988, misalnya. Dia telah mempunyai American Express sejak 2001 dan Apple sejak 2016.

Apple sekarang menyumbang 26% dari total portofolio ekuitas Berkshire, naik dari 6% pada 2016.


(ayh/ayh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Siap-Siap! Aturan IPO & Listing di BEI Bakal Diperketat!

Next Article Ini Alasan Warren Buffett Timbun Uang Tunai Rp 4.461,36 Triliun

Selengkapnya