5.000 Dapur Makan Bergizi Gratis Ditargetkan Beroperasi Pertengahan 2025 Di Seluruh Indonesia

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

pendapatsaya.com, Jakarta Program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Makan Bergizi Gratis resmi berjalan. Program nan bermaksud meningkatkan gizi anak sekolah dan ibu mengandung ini telah dimulai di 26 provinsi di seluruh Indonesia.

Pemerintah menargetkan 5.000 dapur Makan Bergizi Gratis di seluruh Indonesia pada pertengahan tahun 2025. Untuk memimpin operasional dapur-dapur tersebut, Badan Gizi Nasional (BGN) telah menyiapkan 1.000 kepala satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG), nan telah menerima pendidikan dan pembekalan di Universitas Pertahanan (Unhan).

"Kepala SPPG nan sudah selesai itu mungkin sudah ada 1.000-an SPPG nan ready, nan sudah dididik di Unhan. Nanti penempatan mereka berasas kesiapan dapur-dapur. Ada dapur-dapur nan ready, kelak SPPG-nya ditempatkan di sana," jelas Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi seperti dikutip dari Antara, Selasa, (7/1/2025).

Kepala SPPG nan ditunjuk langsung oleh BGN, bakal bekerja sama dengan seorang mahir gizi dan seorang akuntan untuk memastikan kelancaran pengedaran makanan dan pengawasan ketat kualitas makanan dan standar gizi nan disalurkan.

Sejak Senin, (6/1/2025), 190 dapur Makan Bergizi Gratis sudah beraksi di 26 provinsi, ialah Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua Selatan.

Ibu Rumah Tangga Ini Sambut Senang soal Pemerintah Mulai Program Makan Bergizi Gratis

Pemerintah mulai menggelar program Makan Bergizi Gratis (MBG) perdana pada Senin 6 Januari 2025. Di mana, program ini salah satu nan menjadi semboyan dan jagoan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Rita Sugiarti (35) melangkahkan kaki dari rumahnya menuju ke salah satu dapur milik Mitra Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional nan terletak di Kampung Kebayunan RT 04 RW 08, Tapos kecamatan Tapos Kota Depok, Jawa Barat.

Dapur itu merupakan mitra dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Kota Depok nan ditugaskan untuk memproduksi Makanan Bergizi Gratis (MBG), sebuah program prioritas nan digagas di Pemerintahan Prabowo-Gibran.

Rita keluar pada pukul sembilan malam, saat sebagian besar penduduk tetap terlelap dalam tidur. Gelapnya malam tak menggerus semangat Rita untuk memulai rutinitas baru. Malam itu adalah awal dari sebuah tekad Rita untuk mengubah perekonomian keluarga.

"Berangkat semalam jam 9 malam, kembali lagi tetap meraba, makanya kita jam 9 lantaran takut gak kekejar buat pagi," ujar Rita kepada pendapatsaya.com di lokasi, Senin (6/1/2025).

Rita adalah salah satu penduduk nan diberdayakan untuk menjadi ahli kemas dalam program Makan Bergizi Gratis.

Rita menyiapkan paket makanan dengan hati-hati. Karena baginya, menjaga sterilisasi makanan menjadi perihal nan paling utama. Karena itu, Rita dibekali pelbagai pelengkapan oleh pemimpin tempatnya bekerja.

"Kita kudu steril namanya bikin makan sehat bergizi buat anak sekolah," ucap dia.

Bergabung Rita di dapur ini dimulai dari lowongan pekerjaan nan diumumkan oleh Ketua RT setempat pada November 2024. Saat itu, Ketua RT menawarkan kesempatan bagi penduduk untuk bekerja agar mendapatkan penghasilan tambahan.

"Admin di sini nyari penduduk sekitar buat bekerja katanya biar punya penghasilan. Akhirnya dari RT kasih tahu warga, ada gak nan mau," ujar Rita.

"Saya mau," timpal Rita lagi.

Rita nan sehari-harinya hanya mengurus keluarga, merasa tawaran ini adalah sebuah kesempatan nan tidak boleh disia-siakan begitu saja.

“Saya tertarik. Tak hanya untuk mencari penghasilan tambahan, tapi juga untuk mengenal orang baru,” ujar Rita.

Tanpa banyak pertimbangan, Rita menyiapkan berkas-berkas nan dibutuhkan sebagai syarat mendaftar. Menurut dia, prosesnya terbilang sederhana dan tanpa dipungut biaya sepeserpun.

"Masuknya gratis," ujar dia.

Rita hanya membawa kartu identitas dan Kartu Keluarga serta mengisi formulir, dia sudah resmi menjadi bagian dari proyek besar ini.

“Masuknya gratis, tanpa biaya sama sekali. Ketua RT cuman kasih tahu aja, daftar tetap ke sini. Kita isi info pribadi kita lulusan apa dan gimana,” kata Rita.

Rita kemudian membagi waktunya dengan bijaksana. Suaminya, Doddy Safrudin (37), selalu memberikan support penuh.

"Suami intinya terserah, Anda nan menjalani asal tidak terbebani dan terbengkalai urus anak kan," ujar dia.

Bulanan

Rita ikut andil pada uji coba program makan bergizi cuma-cuma pada Desember 2024. Kala itu, Rita mengemas 1.080 paket makanan bergizi untuk dibagikan untuk siswa SD dan SMP.

"Kita uji coba dulu tiga hari," ujar dia.

Ternyata, uji coba melangkah mulus, sehingga dapur-dapur baru dibangun, dan pekerja semakin banyak. Sekarang, ada lima dapur nan beraksi di sana, masing-masing dengan 21 pekerja wanita nan bekerja sebagai pengemas.

"Setelah sukses baru direkrut lagi orangnya lantaran dia mau bikin dapur makanan bergizi gratis," ucap Rita.

Meski kelelahan sering kali datang, Rita nan hidup berbareng suaminya, Doddy Safrudin, dan anak semata wayangnya nan berumur lima tahun, merasakan betul manfaatnya program ini unik untuk meningkatkan ekonomi keluarga.

"Upahnya dibayar bulanan, mungkin kisaran Rp 2 juta-an. Ekonomi family jadi terbantu, terus kan banyak kawan baru jadi sharing-sharing dengan kawan baru," ujar dia.

Lebih dari itu, Rita juga merasakan gimana program ini membawa akibat positif bagi penduduk sekitar. Karena sayuran nan dihidangkan hasil panen petani di wilayah sini.

"Bayam, sayuran dari petani sekitar sini. Jadi memberdayakan orang-orang sini lah," ujar dia.

Rita berambisi program ini terus berjalan. Karena bagi dia, ini adalah langkah mini nan membawa akibat besar bagi penduduk sekitar dan generasi penerus bangsa.

"Harapan saya sih berkepanjangan aja, lantaran bantu ekonomi penduduk sekitar juga. Banyak nan ikut sini, temen ada tetangga ada," ujar dia.

 Dukung Program Pemerintah, Lanud

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Selengkapnya